Alhamdulillah sekarang sudah memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadan, itu artinya sebentar lagi kita akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Dimana biasanya apabila memiliki rezeki berlebih MamaWie selalu memberikan baju baru untuk keluarga. Paling tidak kita beli baju koko atau gamis untuk dipakai saat Hari Raya nanti. Selain baju baru pastinya kita juga tidak boleh lupa untuk membayar zakat fitrah karena itu kewajiban. Sedih pastinya meninggalkan bulan yang penuh dengan berkah ini, dimana segala atau sedikitpun kebaikan akan dilipatgandakan pahala nya.
![]() |
Belanja baju lebaran buat anak-anak |
Memasuki 10 hari terakhir Ramadan ini, MamaWie akan lebih memaksimalkan beribadah. Selain itu juga kami sekeluarga biasanya memiliki kebiasaan untuk merapikan rumah, pakaian yang sudah kecil/tidak dipakai lagi untuk dirapikan menyambut Hari Raya Idul Fitri. Apalagi anak-anak termasuk cepat pertumbuhan nya, sehingga membuat banyak pakaian yang sudah kekecilan. Bahkan banyak juga pakaian yang masih baru atau baru 1 atau 2 kali pakai tapi sudah tidak muat lagi, sehingga kita rapikan.
![]() |
Februari kemarin memberikan baju Haidar kepada yang membutuhkan |
Selain bulan Ramadan biasanya juga setiap 2-3 bulan sekali
MamaWie selalu merapikan pakaian anak-anak, memisahkan mana yang sudah kecil
dan mana yang masih layak pakai, ini semua aku lakukan agar tidak mubadzir
ketika ingin membelikan anak-anak pakaian, dan cara ini pun menjadi salah satu
cara kami untuk berbagi pakaian yang masih layak pakai kepada saudara/tetangga
yang membutuhkan. Ada kebahagian yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
ketika pakaian yang masih layak pakai ini kami berikan kepada mereka yang
membutuhkan serta dipakai. Jadi rasanya tidak sia-sia pakaian yang kami berikan
untuk mereka.
Setelah merapikan pakaian yang sudah kekecilan barulah MamaWie memberikan baju baru untuk anak-anak guna menyambut Lebaran karena ini sudah menjadi tradisi bagi keluarga kami dan ternyata membeli baju baru juga sudah menjadi tradisi turun menurun yang sudah ada di Indonesia sejak abad ke-16, jadi sudah tidak heran jika tradisi ini sudah menjadi bagian yang sangat melekat dengan Ramadan dan Lebaran. Bahkan menurut survei JakPat (Jajak Pendapat) tahun 2021, meski pandemi masih melanda, belanja baju baru masih menduduki posisi empat besar (45%) diantara kebutuhan lainnya. Menurut sebuah riset yang dilakukan oleh media online Tirto pada tahun 2017, sebanyak 61,71% masyarakat menyatakan selalu membeli baju baru untuk lebaran setiap tahunnya. Disaat 3 dari 10 orang Indonesia mengaku menyingkirkan sepotong pakaian setelah menggunakannya hanya sekali (Omnibus YouGov, 2017), di sisi lain, masih banyak masyarakat yang kurang beruntung yang tidak memiliki kesempatan membeli baju baru untuk merayakan lebaran.
Nah bertepatan dengan momen Ramadan tahun ini, Reckitt
Indonesia melalui Vanish, menginisiasi gerakan #BahagiaBerbagiBaju untuk
mengajak masyarakat Indonesia untuk menyumbangkan pakaian lama layak pakai bagi
mereka yang membutuhkan sekaligus memperpanjang masa pakai pakaian untuk
mengurangi limbah pakaian. Program ini juga sejalan dengan tujuan keberlanjutan
perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan dalam upaya bersama-sama
menciptakan dunia yang lebih bersih dan sehat.
Rahul Bibhuti, Marketing Director Reckitt Indonesia menyatakan,
“Mengenakan pakaian terbaik merupakan bentuk sukacita dalam menyambut Hari
Raya. Mengingat di antara kita masih banyak yang tidak bisa membeli baju baru
untuk merayakan lebaran, maka melalui gerakan #BahagiaBerbagiBaju, Vanish ingin
mengajak masyarakat Indonesia untuk turut berbagi kebahagiaan dengan ‘menghidupkan
kembali’ pakaian lama layak pakai mereka dengan Vanish agar menjadi pakaian
yang terlihat bersih dan pantas dikenakan untuk menyambut momen kebersamaan
ini.”
Bahkan Aghnia Punjabi seorang influencer hijab yang juga
merupakan pengusaha fashion turut mendukung gerakan #BahagiaBerbagiBaju dari
Vanish mengatakan, “Dalam industry fashion, terdapat istilah fast fashion untuk
menggambarkan bagaimana pakaian diproduksi secara cepat agar dapat terus
mengikuti tren terbaru. Perilaku membeli baju lebaran baru pun salah satunya didorong
oleh tren fashion yang menampilkan desain yang berbeda setiap tahunnya.”
Menurut artikel yang dirilis The World Bank pada tahun 2019, fast fashion dapat
memperburuk masalah lingkungan karena pakaian baru diproduksi tahun 2000, dan
20 tahun kemudian tepatnya tahun 2020, tercatat rata-rata konsumen membeli
pakaian 60% lebih banyak. Tidak hanya membeli lebih banyak, konsumen juga
membuang lebih banyak pakaian. Kurang dari 1% pakaian bekas didaur ulang
menjadi pakaian baru. Diperkirakan setiap tahunnya sekitar USD 500 miliar
hilang akibat pakaian yang berakhir di tempat pembuangan sampah karena tidak
disumbangkan atau didaur ulang. Sedih banget kan kalau baju layak pakai dibuang
begitu saja, kalau kita sumbangkan paling tidak masih menjadi manfaat untuk
yang menggunakan nya.
Sebagai seorang muslimah, Aghnia pun percaya keberhasilan
ibadah Ramadan tidak hanya tercermin dari berpuasa sebulan penuh melainkan juga
dari bagaimana kita mendorong diri untuk menjadi lebih baik, salah satunya
dalam hal konsumsi pakaian. “Saya menerapkan konsep one in, one out, yaitu saat
membeli baju baru, saya akan memilih pakaian lama yang bisa disumbangkan ke sesame
yang membutuhkan. Dengan konsep ini, selain dapat menghadirkan kebahagiaan
kepada orang lain, kita juga bisa berkontribusi dalam upaya mengurangi limbah
pakaian yang merupakan salah satu ancaman bagi kelestarian lingkungan.” Tutup Aghnia.
Dona Agnesia selaku Brand Ambassador Vanish menambahkan, “Saya percaya merawat pakaian yang kita miliki dengan sepenuh hati, salah satunya dengan cara mencucinya menggunakan pembersih noda yang dapat membuat pakaian bersih, warna terlihat cerah dan tampak seperti baru, merupakan kebiasaan baik yang dapat memperpanjang masa pakai pakaian. Untuk membantu mengurangi personal fashion waste kita juga bisa memanfaatkan momen-momen istimewa salah satunya seperti Ramadan ini untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama dengan cara menyumbangkan pakaian lama kita. Sebagai bentuk penghargaan dan kepedulian terhadap sang pemilik baru, sebelum menyerahkan pakaian lama kita, alangkah baik jika kita memastikan pakaian tersebut dalam keadaan bersih dan tampak layak untuk dipakai.”
Vanish sendiri memfasilitasi masyarakat yang ingin
menyumbangkan pakaian lama layak pakainya dengan menyediakan drop box di
sejumlah pusat perbelanjaan seperti Transmart dan Lottemart. Vanish juga
bekerjasama dengan Paxel dalam menyediakan layanan penjemputan sumbangan
pakaian lama layak pakai di lebih dari 40 kota di Indonesia. Sebagai apresiasi,
Vanish juga menyediakan hadiah menarik berupa uang tunai senilai Rp 1.000.000
untuk masing-masing 5 orang donator tercepat serta 300pcs produk Vanish untuk donator
beruntung lainnya. “Mari berikan pakaian kita kesempatan untuk menjalani banyak
kehidupan dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain, tak hanya di Ramadan kali
ini melainkan juga di momen-momen istimewa lainnya.” Tutup Rahul Bibhuti.
Mudah banget kan berbagi pakaian lama kita yang layak pakai
dengan difasilitasi oleh Vanish, MamaWie mau coba #BahagiaBerbagiBaju apabila nanti ke
Transmart/Lottemart membawa pakaian lama yang layak pakai untuk dimasukkan ke
dalam drop box Vanish, siapa tahu bisa mendapatkan hadiah menarik dari Vanish. Sambil
menyelam minum air ini sih, sambil kita berdonasi sambil dapet hadiah, setuju
kan? Kalian mau coba juga kan? Karena aku percaya berbagi itu indah, sedikit
dari kita akan sangat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. Terimakasih
Vanish sudah memfasilitasi masyarakat Indonesia yang kebingungan mau dibawa
kemana baju layak pakainya.
Komentar
Posting Komentar