Setahun lebih kita di rumah saja, untuk mengatasi kebosanan anak-anak biasanya kita selalu bermain bersama. Memiliki anak laki yang berusia 8tahun dan anak perempuan 18bulan adalah PR luar biasa buat kami. Kedua anak yang sedang aktif bahkan tidak bisa diem ini membuat kami harus ekstra pintar memilih permainan dan ekstra hati-hati menjaga keduanya.
![]() |
Haidar & Haira |
H2 (Haidar dan Haira) lagi hobi banget main kejar-kejaran, misalnya bermain bola bersama di depan rumah atau hanya sekedar main kejar-kejaran merebutkan satu atau beberapa mainan. Nah kemarin saat sedang bermain bola dan kejar-kejaran abank Haidar terjatuh sehingga membuat lutut sebelah kanan nya terluka.
Sebagai ibu tentunya MamaWie tidak boleh panik karena sudah mengikuti Zoom Meeting Hansaplast X Tentang Anak pada hari Sabtu, 6 Maret 2021 kemarin yang bertajuk “Seberapa Penting Proteksi Terhadap Tumbuh Kembang Anak”. Di acara ini aku jadi tahu seberapa penting bagi orang tua untuk mengetahui perawatan luka yang tepat agar tidak terjadi infeksi berlanjut dan mengetahui seputar proteksi anak agar tidak menimbulkan trauma yang dapat mempengaruhi optimalisasi tumbuh kembang nya.
MamaWie langsung membersihkan luka anak laki-laki yang kemarin tangan nya patah ini dan segera mengobati dengan Hansaplast. Karena Hansaplast kini hadir dengan logo dan kemasan baru, serta Plester yang kini telah dilengkapi Bacteria Shield. Hansaplast juga mengajak para orang tua untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan luka yang tepat agar terhindar dari resiko infeksi berlanjut.
![]() |
Luka lutut Haidar yang sudah mengering karena pakai Hansaplast |
Marketing Director Hansaplast, Dr. Cristopher Vierhaus
mengatakan, “Lebih dari 100 Tahun Hansaplast telah mendampingi perawatan luka
seluruh keluarga, memberikan dukungan dan perlindungan disaat mereka
membutuhkan. Kami memahami bahwa luka sekecil apapun, dapat mengganggu
aktifitas sehari-hari dan mengurangi makna untuk menikmati momen bersama orang
tercinta. Terutama dengan adanya resiko infeksi berlanjut bahkan pada luka
terkecil sekalipun. Sebagai pelopor Plester perawatan luka, Hansaplast kini mempersembahkan
generasi terbaru Plester di Indonesia sebagai bentuk lebih lanjut komitmen kami
pada perlindungan dan perawatan luka, yaitu Hansaplast Plester dengan Bacteria
Shield! Seluruh rangkaian plester dengan Bacteria Shield telah teruji dapat
menghalang kotoran dan bakteri, yang berarti luka akan mendapatkan perlindungan
optimum dan kondisi yang ideal untuk proses penyembuhan tanpa resiko
komplikasi. Tidak hanya itu, kami juga meningkatkan edukasi perawatan luka yang
dirancang khusus pada kemasan untuk membantu konsumen memahami langkah
perawatan luka yang tepat, serta memaksimalkan keberlangsungan lingkungan
melalui penggunaan FSC paper pada seluruh kemasan. Rangkaian inovasi ini kami
lakukan untuk meningkatkan perlindungan terbaik dari Handaplast bagi seluruh
keluarga Indonesia. Sesuai dengan komitmen kami, “Selalu Ada Melindungi
Keluarga Anda”.
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A
yang menjadi salah satu pembicara saat zoom kemarin, mengatakan, “Salah satu
langkah optimalisasi stimulasi perkembangan anak, kita harus membiarkan anak
bergerak bebas dan eksplorasi lingkungan sekitarnya. Tugas kita, memastikan
lingkungan si kecil aman dari segala bahaya. Namun terkadang kecelakaan kecil
tak bisa dihindari, seperti terjatuh dan anak mengalami luka lecet. Jika itu
terjadi, tugas kita sebagai orang tua untuk memahami dan mengartikulasi
perasaan anak, seperti “Adik sakit ya kakinya. Bunda bantu obati ya supaya
cepat sembuh.” Dengan kita memahami anak, anak akan merasa lebih aman dan lebih
berani mengeksplor lingkungannya kembali.”
Dalam hal perawatan luka pada anak, dr. Mesty menuturkan
bahwa masih banyak beredar mitos keliru misalnya mitos luka yang dibiarkan
terbuka dan kering akan cepat sembuh. Padahal, luka yang dibiarkan terbuka
sering kali dapat memperbesar resiko terkontaminasi kotoran dan bakteri yang
dapat menyebabkan infeksi. Karena itu, penting sekali untuk menjaga kebersihan
dan kelembaban daerah luka dengan membersihkan luka dan membalut luka supaya
proses penyembuhan luka lebih cepat dan baik.
Hansaplast juga memiliki tips untuk para orang tua,
sebaiknya mempelajari jenis-jenis luka dan langkah pertolongan pertama yang
harus dilakukan. Berikut ini 3 (tiga) langkah mudah pertolongan pertama yang
dapat diikuti orang tua saat anak mengalami luka ringan :
- Bersihkan : Bersihkan luka dari kotoran untuk mencegah infeksi. Gunakan Hansaplast Spray Antiseptik yang dilengkapi Polyhexamethylene Biguanide (PHMB) yang dapat mengobati luka tanpa rasa perih.
- Lindungi : Lindungi luka dari kotoran dan bakteri untuk mencegah infeksi. Gunakan plester Hansaplast dengan Bacteria Shield yang telah teruji secara klinis dapat melindungi luka dari kotoran dan bakteri penyebab infeksi.
- Sembuhkan : Setelah luka mulai mengering, rawat luka dengan Hansaplast Salep Luka untuk mencegah bekas luka.
Maka dari itu sekarang aku jauh lebih tenang kalau anak-anak luka ringan saat eksplorasi karena sudah tahu cara mengatasi dan merawat luka nya dengan paket lengkap dari Hansaplast. Maklum lah punya anak laki yang tidak bisa diem dan anak perempuan yang lagi hobi lari-larian jadi yah jatuh saat lari mah sudah biasa makanya aku selalu sedia Hansaplast di rumah. Anak-anak juga suka pake plester Hansaplast karena gambarnya lucu-lucu.
Oh iya kita juga bisa berdonasi membantu anak-anak Indonesia
yang membutuhkan dengan cara upload di Instagram Story kita menggunakan filter Hansaplast.
1 Story = 1 Donasi Rp 10.000, yuk kita upload sebanyak-banyak nya di Story. Abank
Haidar yang tangan nya masih di perban dan dalam proses pemulihan aja semangat
ikutan, bahkan adek Haira juga tidak mau kalah sama abanknya. Kalian sudah coba
belum????
“Kami berharap kehadiran Hansaplast Plester dengan Bacteria
Shield dapat berkontribusi dalam perawatan dan perlindungan luka untuk seluruh
keluarga Indonesia, serta meningkatkan kesadaran keluarga Indonesia mengenai
pentingnya pemilihan produk perawatan luka yang tepat, sehingga dapat
menurunkan resiko infeksi dan keluarga Indonesia lebih tenang saat berkegiatan
eksplorasi belajar dan bermain bersama.” tutup dr. Christopher Vierhaus.
Komentar
Posting Komentar