HIV AIDS
Apa yang kalian pikirkan apabila mendengar kata di atas? Kalau
aku sendiri sih berfikiran penyakit menular yang tidak bisa disembuhkan bahkan
bisa membuat kita meninggal. Bahkan kita pasti tidak ingin mendekati penderita
penyakit tersebut. Nah dalam rangka memperingati hari HIV AIDS pada tanggal 01
Desember lalu, aku mendapatkan undangan dari blogger crony dan kemenkes untuk
mengetahui apa itu HIV AIDS.
HIV dan AIDS sendiri adalah :
HIV
H : Human (Manusia)
I : Immunodeficiency (turunnya system kekebalan tubuh,
sehingga tubuh gagal melawan infeksi)
V : Virus
Jadi HIV adalah virus yang hanya terdapat di dalam tubuh
manusia dan menyebabkan turunnya kekebalan tubuh ®
tubuh gagal melawan infeksi
AIDS
A : Acquired (Didapat / ditularkan dari orang lain)
I : Immune (Kekebalan tubuh)
D : Deficiency (Penurunan / Kekurangan)
S : Syndrome (Kumpulan Gejala dan Tanda)
Jadi AIDS adalah kumpulan gejala dari tanda fisik (infeksi
opotunistik) karena penurunan kekebalan tubuh, akibat tertular virus HIV dari
orang lain.
HIV sendiri menyerang system kekebalan tubuh (sel darah
putih/limfosit) sehingga kekebalan tubuh menurun dan memiliki kemampuan untuk
memperbanyak diri dalam tubuh manusia. Virus HIV sendiri tidak mudah menular
jadi kita tidak perlu menjauhi penderitanya. Cara penularan virus HIV sangat
terbatas yaitu dengan :
- Hubungan seksual
- Berbagi jarum suntik
- Produk darah dan organ tubuh
- Ibu hamil positif HIV ke bayinya
Yang tidak menularkan
HIV sendiri yaitu : Ciuman, Pelukan, Penggunaan WC bersama, Sentuhan, Alat makan
bersama, Gigitan nyamuk dan Tinggal serumah. Oleh karena itu kita tidak perlu
takut berdekatan dengan penderita HIV karena yang seharusnya kita jauhi adalah
virus nya bukan penderitanya.
Ada pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati, yes
benar sekali sepertinya pepatah itu dan kita dapat mencegah HIV dengan :
- Tidak melakukan hubungan seksual berisiko seperti gonta ganti pasangan
- Mengikuti program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak
- Skiring darah donor dan organ tubuh
- Tidak menggunakan narkoba
- Menerapkan kewaspadaan standar (bagi petugas kesehatan)
- Apakah HIV ada obatnya? Apakah HIV bisa disembuhkan?
HIV sendiri sudah ada obatnya yaitu ANTIRETROVIRAL (ARV), walaupun memang penderita HIV tidak bisa disembuhkan tapi dapat dikelola seperti pada penyakit kronis lainnya seperti Diabetes dan Hipertensi. ODHA dapat segera memulai terapi ARV begitu terdiagnosis HIV. Penderita HIV yang rajin mengkonsumsi ARV setiap hari dapat mengurangi kinerja virus yang terdapat di dalam tubuhnya.
Seperti Ibu Neneng misalnya, beliau terkena HIV karena
tertular oleh mantan suaminya ketika sedang hamil. Sedih dan terpukul sekali
beliau mendengar diagnose dokter tapi beliau tidak ingin menyerah begitu saja,
setelah positif HIV beliau mencari refrensi bagaimana cara mengobati virus yang
menurut orang mematikan ini.
Beruntungnya wanita yang sudah terkena HIV selama 15tahun
ini bertemu dengan salah satu LSM yang mensupport dan membiayai penyakit
beliau. Karena rutin minum ARV setiap hari anak yang dikandung Bu Neneng ini negative
dan tidak terinfeksi HIV. Inilah bukti nyata kalua JIV bisa di stop
penularannya dengan minum ARV secara rutin.
Jadi yuk kita percepat pencapaian target program HIV AIDS
dengan S-T-O-P, yaitu :
- Suluh : masyarakat paham HIV
- Temukan : 90% ODHA tahu statusnya
- Obati : 90% ODHA mendapat ART
- Pertahankan : 90% ODHA yang ART tidak terdeteksi virusnya
Pengendalian HIV AIDS bukan hanya tugas pemerintah dan
menteri kesehatan saja, tapi kita sebagai masyarakat juga sangat berperan
penting dalam pengendalian HIV AIDS dengan STOP tadi. Jadi sekarang aku sudah
makin paham kalau penderita HIV AIDS itu tidak perlu dijauhi karena tidak
menular, yang harus kita jauhi tuh penyakitnya. Bahkan HIV AIDS sekarang sudah
ada obatnya yaitu ARV, serta penderita HIV AIDS bisa tetap produktif dengan
rajin mengkonsumsi obat ARV secara rutin.
Yuk mulai sekarang kita berprilaku hidup sehat dengan tidak
menggunakan narkoba dan berganti-ganti pasangan agar tidak terkena penyakit HIV
AIDS.
Komentar
Posting Komentar