Langsung ke konten utama

CEGAH KANKER SERVIKS DENGAN PAPSMEAR

Kamis, 30 November 20017
Dr. Yuslam, Mba Chacha dan Ibu Elly survivor kanker

Walaupun di luar hujan dan macet tetapi tidak menyurutkan niat saya hadir ke acara blogger gathering bersama Rs. Mayapada yang di adakan di The Hook Cafe.
Acara yang bertema "Mengenal Bahaya Kanker Serviks" ini di hadiri oleh Dr. Yuslam Fidianto, Sp. OG, Annisa N Nugraha yang lebih akrab di panggil Chacha serta komunitas CISC dengan nara sumber Bu Elly seorang survivor kanker.
Para blogger dan nara sumber yang hadir

Dengan Dress Code toska kami semua yang hadir disini berharap mendapatkan pengetahuan lebih banyak tentang bahaya Kanker Serviks dan cara pencegahan serta mengatasi nya. Karena lebih baik kita mengenali dan mencegah sebelum mengobati kanker serviks.

Di Indonesia 92Ribu kasus kematian di sebabkan oleh kanker dan 10.3% nya adalah Kanker Serviks.
Kurangnya tindakan screening di indonesia menyebabkan banyaknya usia muda terkena kanker serviks.

Menurut Dr. Yuslam kanker serviks adalah kanker mulut rahim dan kanker ini bisa di cegah. Cara mencegah kanker serviks adalah dengan pola hidup sehat, gizi bagus, menjaga kebersihan organ intim dan jangan menikah muda.

Faktor kanker serviks antara lain: sanitasi yang jelek, menikah di usia yang sangat muda, berganti-ganti pasangan dan memiliki anak lebih dari 3 juga menyebabkan resiko tinggi terkena kanker serviks.
Bahkan di usia 16 tahun sudah ada yang terdeteksi terkena kanker serviks karena sudah melakukan hubungan seksual.
Karena usia ideal menikah adalah 18tahun.

Virus kanker serviks ini murni hanya bisa tertular dari hubungan seksual dan bukan dari faktor keturunan atau ginetik.
Jadi bagi yang belum pernah berhubungan seksual tidak mungkin terkena kanker serviks.
Gejala kanker serviks adalah keputihan yg berulang dan tidak sembuh2.
Ternyata haid yang datang lebih awal pada wanita itu lebih baik. Karena semakin awal kita haid maka akan semakin lama juga kita menopause nya.
Hindari juga penggunaan pantilener, sebaiknya kita memakai pantilener pada saat haid atau setelah berhubungan seksual.

Diagnosa Kanker Serviks dari keluhan pasien dan paling mudah adalah dengan menggunakan asam di mulut rahim, apabila berubah warna berarti anda terindikasi kanker serviks ganas
Kalau sudah membran basah maka rahim nya harus di ambil.
Apabila sudah stadium 2 tidak di sarankan di angkat tapi di radiasi.

Untuk mencegah dan mendeteksi sedini mungkin kita harus rajin dan rutin melakukan Papsmear.
Papsmear sebaiknya di lakukan 1tahun 2x.
Kita bisa melakukan Papsmear dan vaksin di Mayapada Hospital, Mayapada Hospital Lebak Bulus, Mayapada Hospital Tanggerang, Mayapada Healthcare Group
karena di sana ada paket diskon untuk pengecekan dan vaksin kanker serviks.
Vaksin ini sudah bisa di berikan pada anak usia 9tahun.
Pemberian vaksin ini merangsang tubuh membentuk anti bodi.
Vaksin itu guna nya untuk melindungi diri dari kanker.

Apabila sudah stadium lanjut maka dokter pun sudah tidak bisa melakukan hal banyak.
Kanker serviks bukan penyakit turunan karena murni ini kesalahan diri sendiri.
Beda dengan kanker payudara dan kanker ovarium yang bisa terdeteksi karena keturunan.

Beda kanker dengan Mium karena mium adalah tumor jinak dari otot rahim dan berpengaruh keturunan. Mium sendiri tidak menyebabkan kanker.
Tetapi apabila membesar akan merusak otot rahim.

Saya juga suka khawatir dengan KB Suntik yang menyebabkan kanker. Tapi menurut Dr.Yuslam belum ada penelitian kalau KB Suntik menyebabkan kanker.

Selain ngobrol bareng Dr. Yuslam kami juga ngobrol bareng Mba Caca. Beliau rajin melakukan papsmear dan vaksin setelah melahirkan.
Karena Chacha mempunyai mertua yang terkena kanker jadi beliau lebih peduli terhadap kanker.
Menurut Chacha pemeriksaan papsmear tidak perlu takut dan tidak menyakitkan.
Hasilnya pun langsung ada di hari yang sama saat kita melakukan papsmear.

Selanjutnya kita berbincang dengan seorang survivor cancer yaitu Ibu Elly. Beliau merupakan penderita kanker kolon dan serviks. Yang tidak saya duga sebelumnya ternyata beliau menuju tempat ini dengan menggunakan ojek karena beliau dari Rs habis kontrol dan nebus obat.

Awalnya pada tahun 2015 Ibu Elly mulai meraba di bagian perut seperti ada benjolan. Lalu beliau pergi ke dokter internis dan dokter menyarankan Ct Scan, karena menurut Dokter ada gejala ke kanker usus. Setelah hasil ct scan keluar ternyata benar beliau menderita kanker usus tapi anehnya beliau tidak merasa gejala apa-apa. Dan dokter pun menyarankan operasi. Selama 7jam beliau di ruang operasi dan setelah mengetahui hasil nya beliau tetap kuat dan tidak menangis.

Karena sudah stadium 2a dan dibawah 7cm beliau harus kemo oral.
Menurut beliau apabila terkena kanker kita harus mengikuti saran dokter dan berobat secara medis apabila ingin menggunakan obat-obatan herbal hanya sebagai pendamping. Dan bergabung lah di komunitas kanker jadi kita bisa saling berbagi informasi.

Setelah 8bulan beliau bergabung di komunitas kanker, beliau mengalami keputihan yang sangat banyak. Akhirnya karena beliau merasa ada yang aneh di tubuh nya akhirnya beliau periksa ke dokter dan hasil nya beliau menderita kanker serviks.

Di diagnosa seperti itu beliau justru lebih kuat. Karena beliau rajin papsmear maka kanker serviks nya baru stadium 1b dan bisa di obati dengan operasi. Beliau pun memutuskan untuk menjalani operasi dan mengangkat semua rahim nya. Sungguh keputusan yang sangat sulit karena beliau di paksa manapause sejak awal karena indung telurnya sudah di angkat. Tapi menurut beliau ini keputusan tepat beliau lebih baik mengangkat penyakit daripada memelihara kanker serviks.

Saya bangga kepada Ibu Elly karena sangat sabar dan menjadikan penyakit sebagai anugrah dan rezeki.
Harus sabar karena penyakit ini harus kontrol dan konsul seumur hidup ke dokter.
Selain sabar kita juga harus ikhlas dan bahagia karena kalau bahagia imun kita tinggi dan kanker tidak akan kambuh lagi.

Mulai sekarang saya mencoba merubah cara pandang saya bahwa kita lebih baik melakukan deteksi dini atau pencegahan di bandingkan mengobati. Dengan melakukan papsmear setahun 2x dan vaksin.

Walaupun harga nya lumayan tapi sebanding dengan yang kita dapatkan. Dan berharap kedepan nya tidak ada lagi yang menderita atau terkena kanker serviks. Karena apabila diketahui sejak dini dan masih stadium awal bisa diobati.
Jadi sayangi lah diri kita sendiri dengan pola hidup sehat, setia terhadap pasangan dan lakukan vaksin serta papsmear setahun 2x karena Saya Peduli Kanker Serviks.

Komentar

  1. Abis ikutan acara ini hati gue jadi mantep dew pengen ikutan papsmear

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mba aku juga begitu, acara nya menginspirasi yah

      Hapus
  2. Catet: Dicegah sejak dini yah bukan pernikahan dini apalagi sambil nyanyi hehe ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aih agnes monica dong klo pernikahan dini mas? Hehehe

      Hapus
  3. Jadi PD tuk Papsmear..walaupun takut baca hasilnya

    BalasHapus
  4. Penting banget ya buat cek pap smear... Semakin dini kita mengetahui kan semakin baik yaa...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FINEXPO BIK 2021 PRUDENTIAL INDONESIA

Setuju kah kalau MamaWie bilang ibu itu menteri keuangan dalam keluarga? Bagaimana tidak karena seorang ibu bisa mengatur keuangan keluarga dalam satu bulan, mulai dari memilah mana kebutuhan utama mana kebutuhan sekunder. Maka dari itu penting nya para ibu belajar cara tepat mengelola keuangan yang baik dalam keluarga. MamaWie sendiri berasa belum menjadi menteri keuangan yang baik untuk keluarga karena masih suka membeli sesuatu yang belum menjadi kebutuhan, belum punya tabungan, belum punya dana darurat dan bahkan yang tidak kalah penting MamaWie belum memiliki asuransi kesehatan untuk keluarga. Saat ini kami masih mengandalkan BPJS Kesehatan, mengapa? Karena kami masih belum bisa memilih asuransi kesehatan apa yang tepat untuk keluarga kami. Abank Haidar ketika operasi cabut pen Padahal MamaWie sendiri menyadari bahwa asuransi kesehatan sangat penting apalagi ketika ada keluarga yang sakit dan membutuhkan penanganan medis secara cepat dan tepat. Karena kalau menggunakan BPJS Kese

BAHAYA RUAM POPOK? SEGERA KONSULTASI KE DOKTER

Masya Allah sebagai ibu bahagia rasanya melihat anak-anak tumbuh sehat dan bahagia. Sebagai ibu yang tidak ada sekolahnya MamaWie banyak belajar mengurus anak dari orang tua dan mengikuti berbagai kelas parenting. Karena sebagai ibu baru yang merawat anak sendiri perlu banget ilmu merawat anak, awalnya MamaWie merawat anak-anak juga penuh dengan kebingungan, kalau anak nangis aku malah ikutan nangis. Apalagi anak-anak ku tuh type anak yang memilki kulit sensitive. Haidar Haira senang bermain tanpa ruam popok Abank Haidar dari bayi sampai usia nya saat ini 10 tahun dia memiliki alergi dengan minyak telon, apabila dioles minyak telon kulitnya akan langsung kemerahan, gatal seperti terbakar. Begitupun dengan adeknya Humaira yang memiliki alergi dengan popok sekali pakai. Kalau MamaWie tidak tepat memakaikan popok sekali pakai langsung kemerahan dan merasa gatal. Kalau sudah seperti ini MamaWie tidak berani coba-coba memakaikan popok sekali pakai merk lain untuk anak perempuan yang lagi ho

APA ITU PCOS? APAKAH PENDERITA PCOS BISA HAMIL ALAMI?

Masya Allah kebahagiaan seorang wanita ketika diberikan kepercayaan memiliki buah hati dari rahimnya sendiri. Semua wanita yang sudah menikah pasti mengharapkan buah hati tapi kadang keinginan kita tidak sejalan dengan kenyataan. Bersyukurlah kita yang sudah diberikan kepercayaan untuk memiliki buah hati dari rahim sendiri, jaga, rawat dan berikan yang terbaik untuk mereka karena banyak di luar sana yang menantikan nya. Banyak para pejuang garis 2 yang selalu berusaha berbagai cara untuk memiliki buah hati. Haidar Haira Sebagai perempuan MamaWie berharap kita saling support perempuan lain, jangan malah menjatuhkan mental dengan pertanyaan-pertanyaan “Kapan Hamil”, “Kapan Nambah Anak Lagi”, “Sudah bertahun-tahun nikah kok belum hamil”, “Kamu tidak subur yah, coba periksa ke dokter” . Pertanyaan-pertanyaan demikian yang menurut kita sepele tapi berpengaruh besar untuk mereka pejuang garis 2, bahkan parahnya dengan pertanyaan seperti itu bisa membuat pejuang garis 2 ini terganggu mentalny