Masya Allah kebahagiaan seorang wanita ketika diberikan kepercayaan memiliki buah hati dari rahimnya sendiri. Semua wanita yang sudah menikah pasti mengharapkan buah hati tapi kadang keinginan kita tidak sejalan dengan kenyataan. Bersyukurlah kita yang sudah diberikan kepercayaan untuk memiliki buah hati dari rahim sendiri, jaga, rawat dan berikan yang terbaik untuk mereka karena banyak di luar sana yang menantikan nya. Banyak para pejuang garis 2 yang selalu berusaha berbagai cara untuk memiliki buah hati.
![]() |
Haidar Haira |
Sebagai perempuan MamaWie berharap kita saling support perempuan lain, jangan malah menjatuhkan mental dengan pertanyaan-pertanyaan “Kapan Hamil”, “Kapan Nambah Anak Lagi”, “Sudah bertahun-tahun nikah kok belum hamil”, “Kamu tidak subur yah, coba periksa ke dokter”. Pertanyaan-pertanyaan demikian yang menurut kita sepele tapi berpengaruh besar untuk mereka pejuang garis 2, bahkan parahnya dengan pertanyaan seperti itu bisa membuat pejuang garis 2 ini terganggu mentalnya.
Tidak jarang pertanyaan-pertanyaan tersebut datang malah dari lingkungan terdekat bukan orang lain dan yang lebih sedihnya lagi selalu perempuan yang disalahkan. Padahal memiliki buah hati butuh perjuangan kedua pasangan, bukan hanya perempuan nya saja. Sedikit berbagi pengalaman MamaWie juga dulu sempat berjuang menantikan garis 2 saat ingin mendapatkan anak perempuan yang sekarang sudah berusia 3 tahun.
Aku dan suami setelah menikah tidak ada niat untuk menunda kehamilan dan Alhamdulillah kami langsung diberikan kepercayaan hanya dalam waktu beberapa bulan tapi sedihnya kami hanya dititipkan malaikat kecil yang bernama Raffa ini 10hari setelah itu diambil kembali oleh pemilikNya. Sedih luar biasa sampai rasanya aku tidak semangat menjalani kehidupan lagi ketika Raffa diambil pemilikNya tapi Alhamdulillah berkat support suami dan keluarga akhirnya aku kembali bisa ikhlas dan menata hati untuk menjalani kehidupan ini.
Bersyukur nya lagi setelah kehilangan Raffa hanya butuh waktu 1 tahun akhirnya aku hamil dan memiliki anak laki-laki yang sekarang sudah berusia 10tahun. Karena sangat amat bahagia diberikan anak laki-laki yang memang kita inginkan akhirnya aku dan pak suami memutuskan untuk memiliki dan membesarkan 1 anak saja, setelah melahirkan aku memutuskan untuk KB suntik 3 bulan. Haidar anak laki-laki yang sekarang sudah bisa diajak diskusi ini akan kami didik, besarkan dan berikan apapun yang dia butuhkan apalagi Haidar anak yang dinantikan bahkan dia menjadi cucu pertama dari keluarga aku dan suami setelah kita kehilangan Raffa. Jadi apapun diberikan untuk laki-laki yang sudah bisa mencuci piring ini.
Tapi ketika melihat Haidar tumbuh besar kami berubah pikiran karena kasihan melihat anak laki-laki yang suka sekali tempe ini bermain sendirian, apalagi ketika PapaNtonk harus di rawat karena sakit dan Haidar harus dititipkan ke nenek/kakeknya karena aku mengurus pak suami di rumah sakit. Disitu kami jadi berfikir sepertinya sangat egois kalau kita membiarkan abank panggilan Haidar di rumah ini jadi anak satu-satunya yang tidak memiliki adek/saudara untuk berbagi cerita nantinya. Dengan segala pertimbangan akhirnya kami memutuskan untuk menambah buah hati dan aku melepas KB di usia abank Haidar 3tahun, berharap langsung diberikan kepercayaan kembali.
1 – 2 tahun kami menunggu garis 2 itu hadir, setiap habis datang bulan aku dan suami selalu melakukan hubungan badan berharap akan segera hamil karena sedang berada di masa subur. Bahkan ketika 1 – 3 hari telat datang bulan aku langsung selalu melakukan test pack tapi lagi dan lagi yang muncul hanya garis 1. Kecewa, sedih bahkan sampai menangis setiap melihat hasil test pack, dalam pikiranku “apakah aku tidak akan diberikan kepercayaan kembali memiliki buah hati?”.
Akhirnya setelah diskusi dengan pak suami, melihat Haidar yang selalu bisa membuat kita tersenyum aku ikhlas apabila hanya diberikan kepercayaan untuk membesarkan Haidar saja. Berikan yang terbaik untuk anak laki-laki yang sekarang sudah berani tidur di kamarnya sendiri. Masya Allah ketika aku sudah ikhlas ternyata disitu Allah memberikan aku kepercayaan hamil kembali disaat Haidar berusia 6 tahun. Bersyukur bahagia kami semua setelah menanti bertahun-tahun akhirnya doa kami baru terjawab.
Singkat cerita akhirnya keluarga kami makin lengkap dengan hadirnya bidadari kecil pada tanggal 24 Juli 2019 kemarin. Dengan cerita aku ini semoga para perempuan yang sedang menantikan garis 2 tetap semangat karena percaya deh Allah memberikan buah hati di waktu yang tepat menurutNya. Selalu berusaha, jangan patah semangat dan pastinya selalu saling support antar pasangan karena itu yang terpenting. Mental yang memang harus disiapkan terlebih dahulu karena disaat kita bahagia, tidak terbebani dengan tuntutan “kapan hamil” disaat itu kita lebih bahagia.
Salah satu penyebab sulitnya hamil bagi para perempuan yaitu karena PCOS. Apa itu PCOS? Jawabannya MamaWie dapatkan saat mengikuti seminar Sabtu, 03 Desember 2022 kemarin di Mayapada Hospital Jakarta Selatan. Seminar ini menghadiri beberapa pembicara yaitu :
![]() |
Para pembicara dan pemberi kata sambutan |
- dr. Malvin Emeraldi, Sp. OG(K)FER – Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Konsultan Subspesialis Fertilitas & Hormon Reproduksi Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS)
- Grace Tahir – Direktur Mayapada Hospital Co-founder Everest Media
Serta Sambutan dari :
- Dr. Fiktorius Kuludong, MM – Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan
- Christian Eka – Sales dan Marketing Director Danpac
PCOS itu adalah Sindrom Ovarium Polikistik/Stein-Leventhal Syndrome yaitu suatu kelainan pada wanita yang ditandai dengan adanya hiperandrogenisme dengan anovulasi kronik dan tidak disertai dengan kelainan pada kelenjar adrenal maupun kelenjar hipofisis. Di Indonesia sendiri belum ada data resmi mengenai prevalensi nasional sindrom ovarium polikistik (PCOS). Dalam sebuah studi di salah satu rumah sakit, diidentifikasi 105 pasien dengan PCOS. Dari jumlah tersebut, 94,2% pasien mengeluhkan oligo atau amenore dan 32,4 % mengalami hirsutisme. Mayoritas pasien yaitu sebanyak 45,7% berada dalam rentang usia 26-30 tahun.
Gejala klinis PCOS :
- Amenorrhea / Oligomenorhea
- Gambaran Ovarium Polikistik
- Hiperandrogenisme Klinik/laboratorium
Diagnosis PCOS ditegakkan bila ada 2 dari 3 gejala klinis diatas. Diagnosis PCOS dengan 3 pemeriksaan yaitu :
- ANAMNESIS - siklus haid dan gejala klinik
- PEMERIKSAAN FISIK - lingkar pinggang > 88cm dan hirsutisme
- PEMERIKSAAN PENUNJANG - Laboratorium dan USG
Apakah wanita dengan PCOS bisa hamil alami? Wanita yang mengalami PCOS ini menjadi infertil (tidak subur) karena tidak ada sel telur yang matang, sehingga tidak terjadi pertemuan sperma dengan sel telur. Untuk hamil ada 3 modalitas, yaitu :
- Senggama masa subur
- Inseminasi Intra Uterine (IIU)
- IVF (Bayi Tabung)
Kita harus tahu juga Senggama Masa Subur :
- Masa hidup sperma = 3 - 5 hari
- Masa hidup sel telur = 24 jam
Senggama masa subur akan dapat meningkatkan kemungkinan hamil sampai dengan 14-23 persen per siklus.
Kemungkinan hamil jauh lebih besar kalau kita berhubungan saat masa subur. Selain itu juga penting melakukan gaya hidup yang lebih sehat dengan mengkonsumsi makanan seimbang dan giat berolahraga. Pastikan olahraga bersama pasangan biar makin seru. Penyebab susah hamil banyak faktor.
Bersyukur banget deh MamaWie bisa hadir di acara Seminar Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang merupakan salah satu rumah sakit terbaik kemarin karena mendapatkan sharing dari Ibu Grace juga yang ternyata pejuang PCOS. Bahkan Ibu Grace rela diet sehat demi mendapatkan buah hati nya. Selain itu juga Bu Grace ternyata pernah mengalami gangguan mental karena tekanan orang terdekat yang selalu menanyakan “kapan nambah anak”. Tapi disaat sudah ikhlas ternyata Ibu Grace kembali diberikan kepercayaan oleh Tuhan untuk memiliki buah hati kembali dan sekarang Ibu Grace yang ramah ini sudah memiliki 3 orang putra yang ganteng-ganteng.
Pesan beliau sesama perempuan sebaiknya kita saling support bukan malah saling menjatuhkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting. Karena percayalah perempuan yang menantikan garis 2 tuh sebenarnya jauh lebih sedih dibandingkan kalian yang bertanya. Satu lagi apabila belum diberikan kepercayaan sebaiknya jangan hanya yang disalahkan pihak perempuan nya saja karena keberhasilan memiliki keturunan adalah peran perempuan dan laki-laki, setujukan?
Komentar
Posting Komentar