Masya Allah seger banget lihat tanaman yang hijau-hijau, apalagi kalau tanaman itu kita tanam dan rawat sendiri di halaman rumah. Selain seger pastinya juga menguntungkan bukan kalau kita menanam seperti buah-buahan dan sayuran. Nanti hasil nya tuh bisa kita nikmati sendiri, ada kepuasan tersendiri gitu saat kita panen hasil berkebun kita walaupun tidak seberapa. Seperti beberapa bulan lalu MamaWie menanam kangkung dan cabe, Masya Allah nikmat banget pas lihat tumbuh besar dan bisa di panen, jadi mau makan tumis kangkung bisa metik sendiri, langsung bisa diolah. Bahkan tidak tahu ini sugesti atau memang benar yah kalau kita makan sayuran hasil bertanam sendiri rasanya lebih enak dibandingkan beli, betul kah?
![]() |
Anak sholeh aku lagi panen kangkung |
Karena suka dengan tanaman kemarin 30 November 2022 MamaWie ikutan acara live Demfarm dengan tema “Inspirasi Petani Milenial : Dari Rumah Untuk Indonesia Lebih Hijau”. Acara yang menghadirkan founder @ibukita.kebun, Angga Diandry juga sekaligus peringatan Hari Menanam Pohon 2022. Seru banget live Instagram yang dihadiri 100 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari blogger, journalist, petani milenial daerah dan masyarakat umum di wilayah Indonesia.
Angga Diandry sendiri adalah milenial yang sukses berkebun
dengan memanfaatkan lahan yang ada, awalnya sih dia juga sempat gagal tapi
karena dukungan keluarga akhirnya bangkit dan berhasil seperti saat ini. Kadang
jeleknya mental kita tuh kalau sudah gagal tidak mau mencoba kembali atau sudah
putus asa, padahal kegagalan tuh keberhasilan yang tertunda bukan?
Tujuan diadakannya kegiatan kemarin adalah untuk mengajak
generasi muda agar tidak malu menjadi petani milenial di rumah dan mampu
menjaga lingkungan sekitar menjadi lebih sejuk dan subur. Sehingga dengan
munculnya niat tersebut, ke depannya akan lahir petani-petani milenial yang
sukses dan lingkungan semakin sehat dan hijau. Kenapa harus malu menjadi
petani? Dengan diniatkan serta diseriuskan yang awalnya hanya hobi dan untuk
konsumsi sendiri kelamaan nanti bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah, kita bisa
menjual hasil pertanian kita ke tetangga atau masyarakat sekitar. Bahkan dengan
canggihnya dunia digital saat ini kita bisa pasarkan hasil pertanian melalui
media sosial dan siapa tahu pembelinya makin banyak serta dari wilayah mana
saja.
Dengan Peringatan Hari Menanam Pohon Sedunia ini dapat
menjadi momentum pengingat bagi masyarakat untuk memulihkan dan melestarikan
lingkungan yang semakin hari semakin rusak. Sebagaimana diketahui, pada 2020
Indonesia telah kehilangan 270 ribu ha lahan hutan primer. Namun dalam catatan Global
Forest Watch, tingkat kehilangan hutan primer di Indonesia terus menurun. Tren
penurunan ini menunjukkan bahwa Indonesia tengah menuju perbaikan. Meskipun
memiliki alasan untuk merayakan penurunan hutan, Indonesia perlu memperkuat
langkah-langkah perlindungan hutan. Pemulihan hutan ini bukan hanya tugas
Pemerintah, tapi juga masyarakat. Salah satu upaya untuk merealisasikan
Indonesia hijau adalah dengan memulai dari lingkungan sendiri seperti menanam
aneka tanaman di rumah.
Pemerintah Indonesia juga fokus menarik minat generasi muda
untuk menjadi petani. Bahkan salah satu industri pupuk di Indonesia, PT Pupuk
Kalimantan Timur (PKT) sudah memiliki petani milenial binaan. Tak hanya itu,
PKT juga mengembangkan program Community Forest di Provinsi Gorontal. Program ini
digagas untuk memberikan perlindungan keanekaragaman hayati dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, serta memberi nilai tambah ekonomi pada lahan yang
kurang produktif untuk ditanami berbagai jenis pohon dan komoditas.
“Masih banyak yang enggan jadi petani, satu karena kalah
pamernya. Proses perjalanan jadi petani jangan dimulai karena uangnya, tapi
mencoba untuk senang dulu menjalaninya. Saat perjalanan nemu kendala atau kalau
ada tahapan salah, ya kita ulang lagi,” kata Angga. Angga sendiri mengaku hobi
bercocok tanam terinspirasi dari eyang dan ibunya.
“Kalau eyang saya dulu punya lahan luas, nanem manga,duren,
cabai apapun ditanam. Dan saya dulu suka nemenin eyang petik cabai. Jadi dari
kecil sudah punya pengalaman dengan kebun. Kalau ibu suka suruh bantu nyiram
tanaman setiap pagi sebelum ke sekolah, terus tanamannya diajak ngobrol,”
lanjut Angga menjelaskan.
Angga sendiri sekarang dijuluki “Dewa Sawi Pakcoy” yang
sudah memiliki kebun roof top 80-90 meter per segi. Tanaman yang ada di kebun
ini terdiri dari pakcoy, selada dan kale. Angga mengaku pernah berhasil memanen
hingga 22 kilogram pakcoy dengan harga jual senilai Rp 40 ribu per setengah
kilogram nya. Bagi kalian yang ingin membeli langsung bisa kepoin instagramnya
@ibukita.kebun.
Nah bagi kalian yang ingin atau hobi bercocok tanam bisa
kepoin Instagram nya @demfarm.id karena Demfarm ID merupakan website yang berisi
informasi terkini tentang pertanian Indonesia, tips bercocok tanam, hingga
orang-orang yang telah sukses menjadi petani. Demfarm berasal dari semangat
positif yang berkelanjutan untuk bersama-sama mendayung kemajuan pertanian
Indonesia melalui konten edukasi dan informatif tentang pertanian, pupuk
pertanian dan info pangan.
Demfarm juga mengulas dari sisi petani sukses atau UMKM
pengolah makanan sebagai inspirasi bagi pembaca. Kami berani mencoba untuk
terus menghadirkan konten yang segar dan baru serta aktif menyelenggarakan
program-program yang mendukung industri pertanian. Salah satu program nya yaitu
Urban Farming, mengajak masyarakat untuk dapat memanfaatkan lahan sekitar atau
lahan terbatas untuk kebutuhan pangan dan tanaman, baik untuk kebutuhan
sehari-hari maupun sebagai profesi dan bisnis.
Percaya deh menanam itu seru apalagi kalau kita sudah tahu
celahnya, bagaimana cara menanam nya, bibit yang dipilih, pupuk yang digunakan
sampai bagaimana cara perawatan agar tanaman tumbuh dengan baik dan
menghasilkan tanaman yang bagus. Dimulai dari jiat dan kemauan pasti ada jalan
apalagi kalau harga cabai misalnya lagi mahal dipasaran dan kita bisa panen
cabai sendiri di rumah seperti ada kebahagiaan tersendiri. Di tambah lagi kalau
kita menanam dalam jumlah yang cukup banyak, selain kita konsumsi pastinya bisa
kita jual juga dan menghasilkan pundi-pundi rupiah bukan?
Yuk ah kita mulai jadi petani milenial di rumah kita
sendiri, dengan demikian udarapun menjadi sejuk karena banyak tanaman.
Komentar
Posting Komentar