Sadewi Handayani

Alhamdulillah sampai detik ini MamaWie masih dikasih kesehatan, umur panjang agar bisa merawat anak-anak dengan penuh kasih sayang. Sejak kehilangan Rafa dan memiliki Haidar aku berusaha mengurus semuanya sendiri tanpa bantuan asisten rumah tangga. Bahkan MamaWie rela keluar dari perusahaan dan memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya. Karena bagi MamaWie menyaksikan anak-anak tumbuh merupakan hal yang sangat menyenangkan serta sayang untuk dilewatkan dan itu tidak akan terulang kembali ketika nanti anak-anak sudah dewasa. Fokus MamaWie untuk H2 Terlalu fokus mengurus anak dan suami, MamaWie sampe lupa merawat diri sendiri, ada yang sama kah? Jangan kan “Me Time” ke salon, untuk bisa berlama-lama mandi saja rasanya sulit karena selalu diikuti oleh anak perempuan yang saat ini usianya 24bulan. Kadang kalau melihat cermin aku tuh bicara dalam hati “kok sekarang wajahku agak kusam, sepertinya aku harus merawat wajah dan diri sendiri deh agar tetap menarik di hadapan pak suam

Bahagia banget rasanya sebagai perempuan ketika dinyatakan positif hamil https://bit.ly./33cswZR . Semua dilakukan yang terbaik demi menjaga calon buah hati di dalam kandungan sampai kulit tubuh agar tidak Stretch Mark dengan Stretch Mark Serum. Begitupun dengan MamaWie tapi sayangnya karena keegoisan MamaWie yang membuat anak pertama harus kembali kepada PemilikNya disini. Tidak mau melakukan kesalahan yang sama pada kehamilan kedua dan ketiga. Alhamdulillah semua berjalan lancar hingga saat ini anak-anak sudah berusia 9 tahun dan 2 tahun. Haidar (9tahun) Haira (2tahun) Selama masa kehamilan tidak ada hal yang memberatkan kecuali bekas stretch mark karena saat hamil aku tuh merasa gatal yang luar biasa sehingga menggaruk bagian yang gatal dan meninggalkan bekas. Banyak cara yang sudah MamaWie lakukan untuk menyamarkan Stretch Mark tapi masih belum berhasil. Walaupun stretch mark berada di bagian dalam tubuh tapi kayaknya ganggu banget deh apalagi kalau pak suami lihat. Sebagai wan

Karena sudah punya oven listrik yang dibeliin PapaNtonk sekarang MamaWie jadi rajin berkreasi membuat cemilan buat anak-anak yang emang suka ngemil. Sayang aja kan kalau sudah difasilitasi tapi tidak digunakan? Lagipula kalau buat cemilan sendiri kita bisa buat sesuai selera kita, bahan-bahannya kita yang pilih mau premium atau biasa dan pastinya lebih hemat juga sih daripada kita beli. Alhamdulillah punya suami yang ngerti banget hobi istrinya, selalu support sebisa dia, dari mulai membantu membuat cemilan sampe segala pekerjaan selalu kita kerjakan bersama. MamaWie & PapaNtonk  Sebagai ucapan terimakasih MamaWie buatin bolu tape kesukaan PapaNtonk, nih resepnya biasa aku cari di sosmed karena memang aku tuh bukan orang yang bisa bikin kue tadinya, termasuk orang yang tidak bisa masak dan manja tapi karena mau belajar semua bisa berubah walaupun kadang tidak sesuai dan ada fase dimana gagal. Nah kegagalan itu yang memacu semangat MamaWie untuk bisa berhasil atau sukses membuat k

Banyak yang tanya, “MamaWie pake perawatan wajah apa? Kok mukanya putih, tidak ada jerawat dan mulus?” Awalnya aku hanya tersenyum dibilang begitu tapi lama-lama semakin banyak yang tanya jadi semakin tertantang untuk berbagi informasi tentang perawatan wajah agar semua bisa tampil cantik dengan wajah yang bersih, mulus (tanpa jerawat) dan glowing pastinya. Karena memiliki wajah bersih, mulus dan glowing impian setiap wanita. Bersama Haidar, Wajah MamaWie tanpa polesan make up MamaWie sebagai ibu yang memiliki balita punya kesibukan nya luar biasa, tidak ada waktu untuk “Me Time” walau hanya sekedar ke salon untuk melakukan facial dan lainnya. Untuk mensiasati hal itu akhirnya MamaWie memilih melakukan perawatan wajah di rumah saja jadi bisa sambil menemani anak-anak apalagi di kala pandemi seperti sekarang harus membatasi diri untuk keluar rumah kalau tidak urgent. Alhamdulillah MamaWie nemu perawatan wajah dan tubuh dari Scarlett yang cocok di kulit aku. Bahkan kalau sudah menggu

Alhamdulillah hari ini Kamis Mamawie bangun seperti biasa 03.30 dan langsung masak nasi uduk, semur tahu kentang, bihun goreng, tempe orek, telor dadar, telor rebus, gorengan tahu, bakwan dan sambel untuk jualan seperti biasa, semua sudah rapi pukul 06.00 sudah siap untuk dijual depan rumah, untuk sarapan bagi yang tidak sempat masak sendiri. Bismillah  1porsi 10K pake telor, 7K biasa MamaWie jualan biasanya sudah habis pukul 09.00 atau paling lama pukul 10.00 alhamdulillah, selesai berjualan biasanya istirahat sebentar sebelum mulai aktivitas lagi. Bahkan biasanya sambil jagain nasi uduk betawi dapur H2 aku sambil mendampingi anak laki-laki yang sudah tidur di kamar nya sendiri ini PJJ. Alhamdulillah masih diberikan kesehatan dan panjang umur jadi bisa melakukan segala aktivitas dengan bahagia. Fudgy Brownies Dapur H2  Karena hari ini aku dan nenek ida berencana menengok tetangga rumah nenek ida yang sakit kanker darah setelah kemo 1 di rumahnya jadi setelah selesai berjualan Mama

Coklat, siapa disini yang suka coklat? MamaWie sama H2 penggemar coklat, bahkan kalau ada coklat langsung habis dalam sekejap. Hehehe. Selain coklat kami juga hobi ngemil tapi yah gitu deh suka nya cemilan yang manis. Jadi kalau ada teman yang jualan coklat, donut, brownies dan lainnya yang berhubungan dengan coklat pasti kita beli buat teman cemilan di rumah. Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, seperti pribahasa itu yang menggambarkan keluarga kami. Mama nya suka makan, ngemil begitupun dengan anaknya yang mempunyai kebiasaan sama. Sebelum pandemi menyerang bisa setiap hari aku selalu pesan makanan/cemilan lewat online. Sehari minimal 50-100 ribu habis hanya untuk beli cemilan, belum lagi beli makanan berat karena memang aku malas masak. Yah aku pikir kita hanya ber4 di rumah jadi masak pun selalu tidak habis dan itu salah satu alasan aku malas masak, memilih beli lauk jadi. Tapi ternyata pandemi mengubah semuanya, mengubah seorang Sadewi Handayani yang awalnya malas/tidak bisa m

Pandemi belum berakhir, selalu taat prokes agar pandemi segera berakhir sehingga kita bisa beraktivitas seperti sedia kala. Bagi para pelajar bisa kembali belajar di sekolah bersama guru dan teman-teman, bagi para pekerja kantoran pun bisa segera bekerja di kantor (WFO) tidak kerja dari rumah (WFH) serta bagi para IRT dan pedagang pun bisa beraktivitas seperti biasanya tanpa takut terpapar virus berbahaya ini. MamaWie selama pandemi lebih sensitive mungkin karena terlalu lama di rumah aja tanpa adanya waktu buat liburan. Sebagai ibu peran saat pandemi makin bertambah karena Abank Haidar (9 tahun) yang mengharuskan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) di rumah sehingga membuat aku menjadi guru dadakan yang harus mendampingi dan mengajarkan anak laki-laki yang suka berenang. Haidar saat berenang Selama belajar di rumah pasti berbeda dengan belajar di sekolah dan ada beberapa hambatan salah satunya koneksi internet dan sarana untuk belajar online. Melihat kesulitan anak laki-laki yang suka m

Sebagai ibu pasti sedih kalau buah hatinya selalu dibandingkan dengan buah hati orang ,ain begitupun dengan MamaWie. Seperti Humaira 24 bulan yang selalu di bilang lebih kurus, pendek dibandingkan dengan sepupunya yang hanya berbeda 3 bulan jarak kelahirannya, Humaira lahir bulan Juli sedangkan sepupunya lahir bulan Oktober. Memang sepupu Humaira yang berjenis kelamin laki-laki ini jauh lebih besar dan tinggi tubuhnya sehingga itu yang membuat Humaira dibilang kurang gizi dan harus konsultasi ke dokter anak dan lain-lain. Humaira  Tapi ketika MamaWie melihat pertumbuhan dan perkembangan Haira nama panggilan anak perempuan ini cukup baik dan ada penambahan walaupun tidak terlalu signifikan membuat MamaWie lega kalau Haira tuh tumbuh wajar sesuai dengan usianya karena memang saat lahirpun anak perempuan yang sudah bisa makan sendiri ini berat badan dan tinggi badan nya normal tidak terlalu besar. Bahkan aku pun sudah konsultasi ke dokter dan Alhamdulillah Haira tumbuh dengan normal jad

“Haidar makin gemuk aja”, selalu itu yang diucapkan teman-teman Haidar setiap bertemu dengan nya. Yes anak laki-laki yang berusia 9 tahun ini memang berat badan nya bertambah pesat sejak di rumah saja. Hampir 2 tahun lama nya sejak pandemi mengharuskan kita melakukan segala kegiatan di rumah. Tidak jarang ini yang membuat rutinitas kita hanya makan, tidur dan ngemil. Kurang aktivitas fisik yang membuat penambahan berat badan. Haidar Ali Mulyadi  Sebagai ibu pastinya MamaWie juga sedikit khawatir kalau anak laki-laki yang sudah tidur di kamar sendiri ini kelebihan berat badan atau obesitas. Dengan penuh pertimbangan akhirnya aku dan pak suami memutuskan untuk memasukkan abank Haidar ke SSB (Sekolah Sepak Bola) yang ada di Jakarta TImur agar abank bisa beraktivitas fisik dan tidak obesitas. Selain itu juga aku mulai membiasakan memberikan anak laki-laki yang tidak doyan ayam ini makanan dengan gizi seimbang serta mengurangi minuman dingin. Seperti pucuk dicinta ulam tiba ketika MamaW