Halo teman-teman, sudah lama rasanya Mama Wie tidak berbagi
informasi dengan kalian semua. Kali ini Aku ingin berbagi informasi tentang
penyakit Psoriatic Arthritis (PsA) dan Ankylosing Spondylitis (AS). Senang
sekali rasanya hari Kamis (21/3) kemarin aku berkumpul kembali bersama rekan
blogger setelah lama tak berjumpa. Kami berkumpul di Double Tree Hotel, Jakarta
bersama Novartis, dr. Rudy Hidayat, Sp.PD-KR ( spesialis rheumatology ), dr.
Adhiyatma Prakasa Gunawan ( pasien AS ), dan drg. Rio Suwandi ( pasien PsA )
dalam acara “Agen Biologi sebagai Perawatan Inovatif untuk penyakit Psoriatic
Arthritis (PsA) dan Ankylosing Spondylitis (AS)”.
TENTANG NOVARTIS
Novartis diciptakan pada tahun 1996 melalui penggabungan
Ciba-Geigy dan Sandoz. Novartis dan perusahaan-perusahaan pendahulunya berasal
dari lebih dari 250 tahun yang lalu, dengan sejarah yang kaya dalam
mengembangkan produk-produk inovatif. Dari awal dalam produksi pewarna kain
sintetis, perusahaan yang akhirnya menjadi Novartis bercabang menjadi penghasil
bahan kimia dan akhirnya obat-obatan.
Misi kami adalah menggunakan inovasi berbasis sains untuk
mengatasi beberapa masalah kesehatan masyarakat yang paling menantang. Kami
menemukan dan mengembangkan perawatan terobosan dan menemukan cara baru untuk
memberikannya kepada sebanyak mungkin orang. Kami juga bertujuan untuk
memberikan pengembalian pemegang saham yang memberikan penghargaan bagi mereka
yang menginvestasikan uang, waktu, dan gagasan mereka di perusahaan kami.
TENTANG PSORIATIC ARTHRITIS (PsA)
Psoriatic Arthritis (PsA) merupakan penyakit autoimun, di
mana sistem kekebalan tubuh mulai menyerang sel dan jaringan yang sehat.
Respons imun yang abnormal tersebut menyebabkan peradangan pada persendian
serta kelebihan produksi sel-sel kulit. Baik pria maupun wanita memiliki risiko
yang sama terkena PsA. Umumnya, PsA menyerang seseorang yang berusia antara
30-50 tahun. Jika seseorang memiliki orang tua yang mengidap PsA, menambah
kemungkinan tiga kali lipat untuk mereka terkena penyakit yang sama.
Sampai saat ini Psoriatic Arthritis (PsA) masih belum
diketahui penyebabnya secara pasti. Namun, para ahli menduga faktor genetik dan
sistem kekebalan tubuh kemungkinan memainkan peran besar dalam menentukan
seseorang terkena PsA. Baik PsA maupun AS memiliki kecenderungan penderitanya
positif terhadap gen HLA-B27. Selain itu, faktor lingkungan juga diduga dapat
menyebabkan seseorang terkena PsA.
Gejala Penyakit PsA :
- Kulit kering
- Masalah sendi
- Nyeri hanya di satu sisi tubuh
- Jari-jari membengkak
- Nyeri telapak kaki
- Kerusakan kuku jari tangan dan kaki
- Mudah lelah
- Masalah mata
- Kecacatan terutama pada jari-jari
Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa
PsA adalah pemeriksaan fisik, tes radiologi, tes laboratorium, dan pemeriksaan
gen HLA B-27.
Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan
psoriasis arthritis. Pengobatan yang diberikan kepada penderita hanya bertujuan
untuk menekan peradangan pada sendi, sehingga dapat mengurangi nyeri dan
mencegah kecacatan.
Obat-obatan yang biasanya diberikan adalah:
- Imunosupresan, untuk menekan respon sistem kekebalan tubuh pasien yang tidak terkontrol.
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dapat meredakan nyeri dan mengurangi peradangan.
- Penghambat TNF-alpha, untuk mengurangi rasa nyeri, pembengkakan sendi, dan kekakuan pada saat bangun tidur.
- Obat antirematik modifikasi-penyakit (DMARD), yang mampu memperlambat berkembangnya psoriasis arthritis dan menghindari kerusakan permanen pada persendian dan jaringan tubuh lain.
- Beberapa obat baru seperti apremilast, ustekinumab, dan secukinumab dapat meredakan gejala-gejala psoriasis arthritis.
Beberapa tindakan berikut dapat juga dilakukan dalam
penanganan psoriasis arthritis:
- Terapi panas dan dingin.
- Injeksi steroid, untuk mengurangi peradangan secara cepat.
- Penggantian sendi. Sendi yang sudah rusak parah akibat psoriasis arthritis akan diganti dengan sendi buatan melalui pembedahan.
TENTANG ANKYLOSING SPONDYLITIS (AS)
Ankylosing Spondylitis adalah penyakit kronis yang
menyebabkan tulang belakang mengalami peradangan. Penyakit ini juga bisa
membuat ruas tulang belakang melebur sehingga penderita sulit bergerak dan
menjadi bungkuk. Jika Ankylosing Spondylitis sampai menyerang tulang rusuk,
penderitanya akan mengalami kesulitan bernapas.
Fakta mengungkap bahwa Ankylosing Spondylitis lebih sering
terjadi pada laki-laki dibanding perempuan, yaitu tiga banding satu. Penyakit
ini bisa terjadi di segala usia, tapi umumnya mulai berkembang pada masa remaja
atau dewasa awal (sekitar usia 20 tahunan).
Kemunculan Ankylosing Spondylitis biasanya ditandai dengan
rasa nyeri atau kaku di leher, punggung bawah, tulang rawan di antara tulang
dada dan tulang rusuk, serta nyeri di panggul. Kondisi ini umumnya dirasakan
pada waktu bangun tidur atau setelah berdiam dalam suatu posisi selama sekian
waktu.
Diagnosis awal Ankylosing Spondylitis dibuat berdasarkan
gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Untuk menegakkan diagnosis, dapat dilakukan
pemeriksaan lanjutan seperti:
- Pemeriksaan darah. Dilakukan untuk memeriksa tanda-tanda peradangan yang terjadi di bagian tubuh tertentu. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya peradangan, pasien dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter ortopedi (dokter spesialis tulang dan sendi).
- Pemindaian. Dilakukan untuk memeriksa kondisi tulang belakang dan tulang panggul pasien. Pemindaian dilakukan dengan foto Rontgen, MRI, atau USG.
- Pemeriksaan genetik. Dilakukan untuk memeriksa apakah pasien memiliki gen HLA-B27, atau memiliki kelainan genetik lain.
- Penanganan Ankylosing Spondylitis biasanya dengan olahraga, fisioterapi, obat-obatan, dan operasi.
Sejalan dengan misi dari Novartis Indonesia,pada tahun 2017
Novartis meluncurkan SECUKINUMAB, terobosan pengobatan baru dalam perawatan
penyakit psoriosis dan masuk ke dalam Formularium Nasional.saat ini, BPOM telah
menyetujui indikasi baru bagi Secukinumab untuk juga dapat menjadi alternatif
PsA dan AS. Novartis juga berkomitmen untuk memperluas akses terhadap
obat-obatan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Novartis juga tersedia baik di
dalam maupun di luar JKN.
Semoga apa yang kali ini Mama Wie berikan dapat bermanfaat
untuk kalian semua pembaca setia blogku. Jangan lupa jaga kesehatan ya, karena
sehat itu sangat mahal.
Komentar
Posting Komentar