Ada yang berbeda di hari
mingguku kemarin. Yang biasanya pagi-pagi aku berkunjung kerumah mamaku,
kemarin aku menghadiri acara Jakarta Humanity Festival 2019. Jakarta Humanity
Festival adalah gerakan semangat untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya
merespon isu kemanusiaan di lingkungan sekitar yang terjadi akhir-akhir ini
dengan kebaikan.
#JakHumFest2019 ini akan menjadi ajang pertemuan bagi mereka
sebagai masyarakat muda yang passionate terhadap kegiatan sosial, baik relawan,
figur publik, komunitas, lembaga, hingga sociopreneur yang nantinya akan saling
bertukar semangat kemanusiaan, kepedulian, serta bergagas solusi atas
permasalahan - permasalahan yang berhubungan dengan kemanusiaan dengan tujuan
sebuah perubahan positif di masa depan. Festival ini digagas dalam kampanye
awal tahun dari Dompet Dhuafa, yang mengajak untuk saling menebarkan
nilai-nilai kebaikan untuk perubahan respon manusia di dalam isu sosial.
#Jakhumfest2019, menghadirkan beberapa
segmen acara, diantaranya adalah:
•
Workshop
: Sesi yang menjadi ruang gerak bagi peserta untuk mengespresikan kreatifitas.
Mengumpulkan manfaat
yang bisa manusia berikan untuk lingkungan.
•
Humanitalk
: Sesi yang menjadi ruang bicara untuk berbagi pengalaman, inspirasi, dan
pengetahuan tentang isu kemanusiaan.
•
Sound of
Humanity : Ruang suara yang mengajak seluruh audience untuk menikmati
sajian musik dan hiburan dengan tetap berefleksi pada rasa kepedulian bagi
banyak penyintas bencana yang butuh uluran tangan kita bersama.
#Jakhumfest2019 diadakan di Loop Station, Jakarta Selatan dan dimulai pukul 10:00 wib. Alhamdulillah
aku datang tepat waktu walaupun sebelumnya ada drama-drama dulu sih hehehe. Mau
tau ga drama apa? Aku udah sampe di stasiun eh hp ketinggalan akhirnya naik
ojek pangkalan balik lagi kerumah deh. Kalo gabawa hp gabisa update dong nanti
aku yaa. Sampe disana mataku langsung disuguhkan dengan pameran foto
dokumentasi kebencanaan di Lombok, Palu, Donggala, dan Sukabumi yang menjadi
bukti nyata dari kegiatan Dompet Dhuafa.
Aku juga ikut workshop
#ZEROWASTE “Remake & Reuse The Coffe Cup” oleh Ratri E Rahayu. Pada era
sekarang ini, masalah lingkungan hidup sudah marak terjadi khususnya di
Indonesia. Penyebab dari masalah lingkungan ini pun beragam. Mulai dari limbah
plastik yang dibiarkan begitu saja tanpa ada penanganan yang baik. Maka dari
itu, workshop ini mengajarkan aku untuk mengeluarkan kreativitasku diatas gelas
kopi plastik. Yang nantinya gelas ini bisa aku pakai untuk ngopi dimana pun agar mengurangi sampah plastik.
Selanjutnya aku mengikuti
acara Humanitalk! : Disaster 4.0 oleh 3 nara sumber yaitu Agus Wibowo dari BNPB,
Arifin Asyohad dari Kumparan, dan Citra Natasya dari House of Perempuan.
Banyak informasi yang aku
dapatkan, yaitu usaha sebelum bencana. Apa saja sih usaha yang bisa kita
lakukan sebelum bencana? Nih aku kasih tau dari apa yang aku dapatkan kemarin.
1. Sosialisasi edukasi
masyarakat
2. Galakan seperti menanam
pohon, terbukti tahan terhadap tsunami. Pohon bule, berdiri sudah lama dan
terbukti. Jaga alam, alam jaga kita.
3. Sosialisasi ke
masyarakat kalo Indonesia ini zona tsunami berdasarkan dari para ahli. Di
sesuaikan dengan zona yang sedang di huni.
Sosialisasinya berupa
pelatihan juga pendidikan di sekolah berupa kurikulum, memberi concern kepada
kita untuk mempersiapkan diri sedang ada dimanapun, harus waspada seperti
memahami lokasi tempat yang sedang kita datangi. Seperti dimana tempat evakuasi
nya, titik berkumpulnya dan juga benda-benda yang berpotensi membahayakan diri
seperti kejatuhan benda dari ketinggian.
Banyak manfaat yang aku
dapatkan diacara ini, dan aku sangat mendukung acara seperti ini harus
dilakukan secara berkala. Semoga aku bisa hadir diacara seperti ini lagi.
#Jakhumfest2019
#jangantakutberbagi
#JakhumfestDD
keren ya acaranya. Fun tapi tetap peduli dengan sesama
BalasHapus