Siapa sih yang tidak suka makan? Semua pasti suka makan baik
makan untuk hidup atau hidup untuk makan. Tapi pernahkah kita berfikir makanan
yang kita makan itu darimana? Kalau aku sih tahunya bahan makanan yang aku
makan dan olah menjadi makanan beli di pasar. Padahal sebelum sampai di pasar
bahan makanan seperti sayuran, cabai dan sejenisnya di tanam lalu di panen oleh
para petani.
Tapi kadang kita tidak pernah memikirkan kesana, yang kita
tahu bahan makanan di jual di pasar dan kita membelinya. Bahkan kita akan marah
apabila sayuran harganya tinggi padahal kita tidak tahu penyebab sayuran
menjadi mahal kenapa? Bisa jadi karena curah hujan atau kultur tanah yang
kurang bagus sehingga para petani gagal panen yang menyebabkan sayuran tersebut
hanya sedikit sedangkan kebutuhan meningkat jadilah harga sayuran naik.
Untuk memudahkan para petani, hari ini Jumat (12/10) tepatnya di
Panti Perwira, Balai Sudirman diluncurkan penambahan fitur terbaru pada
Aplikasi SIPINDO (Sistem Informasi Pertanian Indonesia) . Aplikasi berbasis android
ini merupakan salah satu upaya ERWINDO memanfaatkan teknologi guna memenuhi
kebutuhan petani sayuran berdasarkan pengalaman lebih dari 25 tahun pada
pengembangan bisnis benih hortikultura di Indonesia.
SIPINDO sudah diluncurkan sejak April 2017 lalu hanya saja
saat ini menghadirkan fitur baru dalam aplikasi Sipindo SMARTseeds yang
diharapkan mampu memberikan jawaban untuk membantu para petani dalam
menyelesaikan masalah yang sering dihadapi.
Aplikasi ini sudah dimanfaatkan lebih dari 14.000 petani dan
diharapkan pada akhir tahun 2019 nanti dapat dimanfaatkan serta membantu
100.000 petani. Peluncuran penambahan fitur terbaru pada aplikasi SIPINDO ini
terjadi antara perusahaan benih sayuran PT East West Seed Indonesia (EWINDO)
yang lebih dikenal dengan “Cap Panah Merah” bersama mitra dalam konsorsium G4AW
SMARTseeds. Yang bertujuan untuk mendukung kemajuan sektor pertanian di
Indonesia.
Fitur baru ini antara lain berisi prediksi cuaca dengan
resolusi spasial hingga 5 kilometer, rekomendasi kandungan hara tanah
berdasarkan hasil tes laboratorium dan rekomendasi pemupukan. Bahkan informasi
yang diberikan berbasis lokasi (location specific data) sesuai dengan lahan
pertanian berada.
![]() |
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian RI Dr. Ir. Musdhalifah Machmud, MT |
![]() |
Direktur Perlindungan Tanaman Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan RI Ir. Sri Wijayanti Yusuf |
![]() |
Petani dari malang yang sudah menggunakan aplikasi |
Acara ini dihadiri oleh :
- Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian RI Dr. Ir. Musdhalifah Machmud, MT
- Direktur Perlindungan Tanaman Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan RI Ir. Sri Wijayanti Yusuf
- Kantor Staf Presiden
- BAPPENAS
- Kementerian Kesehatan
- Kedutaan Besar Belanda
- Akademisi
- NGO
- Perusahaan-perusahaan pertanian
- Perwakilan petani binaan EWINDO di seluruh Indonesia
Menurut Managing Director EWINDO, Glenn Pardede “Hari ini
kami meluncurkan beberapa fitur baru dalam aplikasi SIPINDO Powered by
SMARTseeds. Fitur ini diharapkan mampu membantu petani memprediksi cuaca secara
lebih detail, memberikan informasi rekomendasi pemupukan sebagai dasar
pemupukan dan juga panduan memilih jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi
tanah. Peluncuran aplikasi ini sekaligus menjadi wujud semboyan kami yakni menjadi
sahabat yang paling baik untuk petani.”
Bahkan fitur-fitur baru yang disajikan juga menghadirkan
data secara realtime dan akurat. Dengan begitu petani bisa langsung mengakses
informasi yang dibutuhkan seperti : mengetahui tingkat kesuburan tanah agar lebih
hemat dalam menggunakan pupuk, serta mendapat informasi mengenai perkiraan
cuaca hingga harga dan tren permintaan komoditas di pasaran.
Bukan hanya itu saja pada aplikasi ini petani dapat
memperoleh informasi seputar tata cara penanganan hama dan penyakit tanaman,
pola dan musim tanam, estimasi waktu panen dan perkiraan jumlah produksi,
perkiraan iklim dan cuaca, hingga forum jual beli hasil panen dari pedagang
pasar tradisional serta ritel modern untuk mengantisipasi permainan harga oleh
para tengkulak.
Tapi saat ini fitur rekomendasi pemupukan baru bisa
dinikmati oleh petani di Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY dan Lampung. Sedangkan untuk
wilayah lainnya sedang dalam proses pengembangan. Berbeda dengan firur
pemupukan, untuk fitur prediksi curah hujan sudah bisa dinikmati di seluruh
wilayah Indonesia yang berada di bawah garis katulistiwa.
Bukan hanya para petani saja yang bisa memanfaatkan aplikasi
Sipindo Powered by SMARTseeds ini tapi bermanfaat juga bagi penyuluh pertanian
dan pedagang. Keuntungan bagi para mitra penyuluhan ini adalah mendapatkan
informasi yang dibutuhkan petani sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam menganalisa
suatu masalah yang dihadapi yang kemudian segera memberikan solusi serta
penyuluhan dengan cepat dan tepat kepada masing-masing petani. Untuk pedagang
sendiri dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk mencari dan membeli produk-produk
pertanian sesuai kebutuhan mereka dari petani langsung.
Kees de Ruiter, Regional Manager dari ICCO Cooperation Asia
Tenggara yang merupakan project leader dari konsorsium SMARTseeds mengatakan, “Melalui
konsorsium kemitraan ini, kami berupaya menyediakan layanan informasi pertanian
berbasis data yang akurat dan sesuai dengan lokasi lahan petani. Ini adalah
pencapaian baru dan kontribusi kami dalam pengembangan SIPINDO melalui fitur
SIPINDO Powered by SMARTseeds. Kami berharap layanan informasi pertanian ini
menjadi dukungan yang bernilai bagi petani hortikultura Indonesia sehingga
mereka mampu meningkatkan produksi secara lebih efektif sekaligus lebih efisien
dalam merespon tantangan baru seperti perubahan iklim.”
Semoga dengan adanya aplikasi digital ini volume perdagangan
produk pertanian dapat meningkat dan memberikan keuntungan yang lebih baik
untuk pelaku agribisnis di bidang hortikultura. Menurut data Kementerian
Pertanian, Produk Domestik Bruto (PDB) sub sektor hortikultura pada tahun 2025
diproyeksikan mencapai Rp 142,46 triliun atau meningkat 159% dibanding PDB
tahun 2010.
Bahkan di sisi penyerapan tenaga kerja, pada tahun 2025
secara on farm sub sektor hortikultura diproyeksikan akan menyerap 6,4 juta
tenaga kerja dengan penyerapan terbesar dari usaha sayuran sebesar 68,5%. Apabila
diperhitungkan secara keseluruhan maka penyerapan tenaga kerja dari sub sector ini
akan mencapai 19,7 juta jiwa atau meningkat 170% disbanding tahun 2014. Dengan ini SIPINDO Powered by SMARTseeds resmi diluncurkan.
“Aplikasi SIPINDO Powered by SMARTseeds yang semakin lengkap
dengan fitur-fitur barunya diharapkan mampu mendorong petani dan pelaku industri
agribisnis hortikultura untuk meningkatkan produktivitasnya serta meningkatkan
kontribusi sub sektor hortikultura untuk PDB dan devisa Negara,” tambah Glenn.
Aku jadi penasaran dan langsung mendownload SIPINDO pada
smartphone, pada menu utama ada :
- Artikel
- Urban Farming
- Cara bertanam yang baik
- Rencana penanaman
- Jual beli sayur
- Perbarui harga sayurmu
Aku mencoba buka menu artikel dan coba membaca salah satu
artikel yang berjudul “Percantik Rumah dengan Tanaman Hidroponik” disini juga
kita di ajarkan langkah-langkah menanam tanaman hidroponik. Ah senang nya aku
jadi bisa praktekan menanam tanaman hidroponik di rumah nanti.
Pasti para petani jauh lebih sejahtera dengan adanya
aplikasi ini sehingga hasil panen nya jauh lebih baik dan pastinya kita para
konsumen di untungkan karena dengan banyak nya hasil panen sehingga harga nya
tidak mahal tapi kualitasnya bagus.
Komentar
Posting Komentar