Langsung ke konten utama

RUJUKAN ONLINE BPJS KESEHATAN MEMASUKI FASE KEDUA

Bos kecil kesayangan yang kemarin sakit

Hari kamis kemarin tiba-tiba aku di telepon oleh guru anakku, beliau memberi kabar kalau anak laki-laki aku yang berusia 5tahun ini pusing saat sedang belajar dan minta di jemput untuk pulang. Setelah aku jemput ke sekolahnya ternyata benar Haidar badannya panas.

Begitu sampai di rumah langsung aku cek suhu badan anak laki-laki yang suka sekali dengan kerupuk ini. Suhu badan nya sekitar 39 derajat, karena di rumah aku selalu menyiapkan obat penurun panas sehingga aku langsung minumkan obat penurun panas ini kepada Haidar.

Setelah minum obat penurun panas Haidar pun tertidur. Saat dia tertidur aku hanya berdoa semoga anak laki-laki yang tiba-tiba menjadi pendiam kalau sakit ini bisa segera turun panasnya, mungkin dia hanya kurang istirahat.

Beberapa jam kemudian anak laki-laki yang mulai biasa di panggil abang ini bangun, aku langsung mengecek suhunya yang ternyata masih panas. Langsung saja aku bawa ke klinik dekat rumah untuk berobat dengan menggunakan BPJS karena memang kami peserta JKN-KIS.

Begitu sampai di klinik langsung di periksa dokter dan diberikan obat penurun panas serta radang karena menurut dokter demamnya si kecil ini di karenakan radang. Selesai di periksa serta diberikan obat akhirnya kita pulang, aku langsung memberikan si kecil makan dan obat.
Alhamdulillah bos kecil sudah sembuh dan ceria seperti biasa

Bersyukur sekali akhirnya laki-laki yang suka bermain dengan kucing ini sudah turun panasnya dan bisa ceria kembali seperti biasa. Disaat anak sakit pastinya sebagai ibu kita akan panik tapi sebaiknya hindari perasaan panik itu karena akan membuat kita tidak berfikir secara logika.

Beruntungnya aku menjadi peserta BPJS Kesehatan karena di saat orang-orang tersayang sakit aku hanya memikirkan bagaimana merawat mereka tanpa memikirkan biaya klinik/rumah sakit.  Seperti sedia payung sebelum hujan, sedia BPJK Kesehatan sebelum sakit. Apalagi BPJS Kesehatan sendiri telah bermitra dengan 22.467 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 2.430 rumah sakit (termasuk klinik utama), 1.546 apotek dan 1.091 optik. Bahkan sampai dengan 1 September 2018 sudah tercatat 201.660.548 jiwa penduduk Indonesia telah menjadi peserta JKN-KIS.

Karena banyaknya peserta BPJS Kesehatan pun makin memperbaiki layanan nya, seperti yang sudah aku ulas sebelumnya tentang RujukanOnline. Sudah sejak 15 Agustus 2018 lalu BPJS Kesehatan menerapkan uji coba digitalisasi rujukan (rujukan online) yang terbagi menjadi 3 fase sampai dengan 30 September 2018, yaitu :
  • Fase I PENGENALAN :
  1. Mulai 15 – 31 Agustus 2018
  2. FKTP sudah menggunakan Aplikasi P Care untuk merujuk
  3. RS masih menerima rujukan manual
  • Fase II PENGUNCIAN :
  1. Mulai tanggal 01 – 15 September 2018
  2. FKTP wajib menggunakan aplikasi P care untuk merujuk, kecuali FKTP yang tidak memiliki akses Jarkomdat
  3. RS hanya menerima rujukan online
  • Fase III PENGATURAN :
  1. Mulai tanggal 16 – 30 September 2018
  2. FKTP wajib menggunakan aplikasi P care untuk merujuk, dengan mempertimbangkan kapasitas, kecuali FKTP yang tidak memiliki akses Jarkomdat
  3. RS hanya menerima rujukan online

Per 1 – 15 September 2018 implementasi rujukan online memasuki fase ke-2 dan diharapkan dalam fase ini berbagai evaluasi serta masukan dapat diakomodir sehingga dalam fase uji coba selanjutnya sampai dengan penerapan 1 Oktober 2018 berjalan lancar tanpa kendala.
Pembicara yang hadir dalam fase 2 #RujukanOnline

Menurut Bapak Arief Syaifuddin – Deputi Direksi Bidang Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan dalam acara Ngopi bareng JKN di Jakarta tanggal 03 September 2018 kemarin mengatakan, “Banyak hal positif yang diperoleh  dari ujicoba selama fase 1, antara lain terkumpulnya data rumah sakit rujukan beserta dokter spesialis/subspesialis berikut jadwal prakteknya. Lalu teredukasinya Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk disiplin menggunakan aplikasi P-Care. Selain itu Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) senantiasa melengkapi dan meng-update data kompetensi dan sarana, serta mulai dikenalnya konsep rujukan online bagi peserta.”
Bapak Arief menjelaskan fase 2 #RujukanOnline

Bukan hanya itu bahkan dari ujicoba fase 1 juga diketahui bahwa terdapat 19.937 FKTP yang sudah mengakses aplikasi PCare secara realtime online dan siap memasuki fase 2. Serta bagi FKTP yang belum dapat mengakses aplikasi Pcare karena kendala jaringan komunikasi dan data (jarkomdat) dimungkinkan untuk menggunakan rujukan manual,sampai tersedianya jarkomdat di wilayah KTP tersebut.

Hasil ujicoba fase 1, BPJS Kesehatan menerima masukan-masukan konstrukstif dari FKTP, FKRTL maupun peserta terhadap beberapa kondisi kasuistik yang menjadi tantangan di lapangan. Misalnya masih ada data dokter spesialis/subspesialis yang kurang lengkap, mapping rumah sakit tujuan rujukan yang belum sesuai dan rujukan kasus-kasus khusus yang belum seluruhnya terakomodir dalam system.

Untuk menanggapi hal tersebut, Arief mengatakan memasuki fase 2, telah dilakukan berbagai penyempurnaan antara lain :
  1. Kemudahan FKRTL dalam melakukan edit data kompetensi dan sarana yang ada di aplikasi Health Facilities Information System (HFIS).
  2. Dilakukan perbaikan data mapping FKRTL (Rumah Sakit dan Klinik Utama), yaitu fasilitas kesehatan rujukan mana saja yang bisa dirujuk dari Puskesmas, Dokter Praktik Perorangan dan Klinik Pratama berdasarkan jarak dan kompetensinya.
  3. Penambahan fitur untuk rujukan kasus-kasus tertentu yang membutuhkan perlakuan khusus seperti Kanker, Hemodialisa, Thallasemia, Hemofilia, Transplantansi Hati, Transplantansi Ginjal, TB, Jiwa dan Kusta.

Semoga dengan adanya penyempurnaan di fase ke-2 ini lebih memudahkan kita semua sebagai peserta JKN – KIS. Karena aku sudah merasakan kemudahannya, saat kemarin aku mengantarkan adik ipar kontrol pasca operasi Caesar dengan menggunakan rujukan online lebih mudah dan pastinya kami bisa datang sesuai nomor antrian tanpa perlu mengantri dari pagi-pagi. Pastinya rujukan online yang sangat terasa yaitu mengurangi antrian di rumah sakit.

Walaupun makin mudah pelayanan BPJS Kesehatan tapi aku selalu berharap diberikan kesahatan untukku, keluarga, sahabat, teman-teman dan pembaca setia blog aku ini. Amien allahumma amien.


Komentar

  1. Semoga BPJS Kesehatan semakin bisa melayani masyarakat dengan baik melalui uji coba digitalisasi rujukan (RujukanOnline). Masyarakat mendapatkan layanan kesehatan baik, di sisi lain BPJS pun dapat berbenah.

    BalasHapus
  2. woohhh baru tahu aku mbak. thanks infonya, membantu banget rupanya dengan perubahan sistemnya

    BalasHapus
  3. BPJS online sangat memudahkan semua fihak, bagaimanapun saya adalah anggota BPJS yg selalu sehat Alhamdulillah

    BalasHapus
  4. Dapat pelayanan kesehatan tanpa harus antri, pasti akan sangat membantu ya. Bun Sadewi. Semoga kakak Haidar sehat selalu ya bunsay

    BalasHapus
  5. Senang ya kalau BPJS sudah bisa rujukan online, jadi menghemat waktu dan tentunya yang sakit bisa segera tertangani oleh faskes yang lebih lengkap

    BalasHapus
  6. makin cinta yah mbak dewi dengan bpjs, makin mudah pelayanannya dan sangat membantu... namun benar kata mbak dewi ttp harus jaga kesehatan, agar tidak mudah sakit... thanks for sharing mbak dewi

    BalasHapus
  7. Butuh rujukan jadi makin gampang dong ya

    BalasHapus
  8. Aku baru aja nyobain kemarin, dan masi manual, pake kertas. Semoga cepet menyebar ya inisiatifnya.

    BalasHapus
  9. Thx infonya, kudu download nih.

    BalasHapus
  10. Semakin memudahkan masyarakat pengguna bpjs nih..

    BalasHapus
  11. Sukses ya online ini karena sudah masuk fase kedua ya

    BalasHapus
  12. Sebagai pengguna BPJS saya senang dan terbantu sekali dengan program yang diberikan. Memudahkan peserta untuk mendapatkan pelayanan terbaik.

    BalasHapus
  13. Wah bagus infonya nih. Aku baru tau BPJS ada rujukan online gini.

    BalasHapus
  14. wah tenryata begini ya sistemnya sekarang...

    BalasHapus
  15. jadi semakin gampang ya pakainya

    BalasHapus
  16. Panas tidak bisa di diamkan karena bisa bahaya . wlaaupun terlihat sepele ketika panas di derita.

    Alhamdullilah program kesehatan pemerintah rujukan oline sangat membantu keluarga pasien sehingga penanganan lebih cepat tanpa ribet dan berbelit belit

    BalasHapus
  17. Akutu punya BPJS tp nggak pernah dipake.. klo cuma sakit2 ringan malu pake bpjs haha

    BalasHapus
  18. wah baru tau infonya ini, thanks sharingnya ya dew

    BalasHapus
  19. Rujukan online, membuat sistem rujukan semakin teratur

    BalasHapus
  20. seneng banget sama pelayanan BPJS, makin ke sini makin membaik dan memuaskan ya..

    BalasHapus
  21. Semakin memudahkan ya sekarang. Alhamdulillah... jado para pengguna bpjs gak perlu repot-repot lagi.

    BalasHapus
  22. Apakah kalau pkai bpjs sakit hati di tanggung ga? Infonya baru tau gue mba

    BalasHapus
  23. Semakin keren ya BPJS ini ada rujukan online jadi sangat memudahkan bagi penggunanya, kalau dulukan sering banget denger keluh kesah dari pengguna BPJS

    BalasHapus
  24. Rujukan online hrsnya bs memangkas antrian ya dan mempercepat pelayanan

    BalasHapus
  25. Makasih infonya mbak. Ternyata BPJS makin mudah ya sekarang.

    BalasHapus
  26. Adanya inovasi rujukan online ini bisa menghemat waktu dan tenaga ya mbak, semoga sukses program baru ini.

    BalasHapus
  27. Rujukan online ini sangat membantu ya mbak, baik dari segi waktu maupun tenaga.

    BalasHapus
  28. Owh skrg bisa rujukan online ya mbak ,aku baru tahu ,lebih membantu ya mbk gak buang2 waktu, lbg efisien

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FINEXPO BIK 2021 PRUDENTIAL INDONESIA

Setuju kah kalau MamaWie bilang ibu itu menteri keuangan dalam keluarga? Bagaimana tidak karena seorang ibu bisa mengatur keuangan keluarga dalam satu bulan, mulai dari memilah mana kebutuhan utama mana kebutuhan sekunder. Maka dari itu penting nya para ibu belajar cara tepat mengelola keuangan yang baik dalam keluarga. MamaWie sendiri berasa belum menjadi menteri keuangan yang baik untuk keluarga karena masih suka membeli sesuatu yang belum menjadi kebutuhan, belum punya tabungan, belum punya dana darurat dan bahkan yang tidak kalah penting MamaWie belum memiliki asuransi kesehatan untuk keluarga. Saat ini kami masih mengandalkan BPJS Kesehatan, mengapa? Karena kami masih belum bisa memilih asuransi kesehatan apa yang tepat untuk keluarga kami. Abank Haidar ketika operasi cabut pen Padahal MamaWie sendiri menyadari bahwa asuransi kesehatan sangat penting apalagi ketika ada keluarga yang sakit dan membutuhkan penanganan medis secara cepat dan tepat. Karena kalau menggunakan BPJS Kese

BAHAYA RUAM POPOK? SEGERA KONSULTASI KE DOKTER

Masya Allah sebagai ibu bahagia rasanya melihat anak-anak tumbuh sehat dan bahagia. Sebagai ibu yang tidak ada sekolahnya MamaWie banyak belajar mengurus anak dari orang tua dan mengikuti berbagai kelas parenting. Karena sebagai ibu baru yang merawat anak sendiri perlu banget ilmu merawat anak, awalnya MamaWie merawat anak-anak juga penuh dengan kebingungan, kalau anak nangis aku malah ikutan nangis. Apalagi anak-anak ku tuh type anak yang memilki kulit sensitive. Haidar Haira senang bermain tanpa ruam popok Abank Haidar dari bayi sampai usia nya saat ini 10 tahun dia memiliki alergi dengan minyak telon, apabila dioles minyak telon kulitnya akan langsung kemerahan, gatal seperti terbakar. Begitupun dengan adeknya Humaira yang memiliki alergi dengan popok sekali pakai. Kalau MamaWie tidak tepat memakaikan popok sekali pakai langsung kemerahan dan merasa gatal. Kalau sudah seperti ini MamaWie tidak berani coba-coba memakaikan popok sekali pakai merk lain untuk anak perempuan yang lagi ho

APA ITU PCOS? APAKAH PENDERITA PCOS BISA HAMIL ALAMI?

Masya Allah kebahagiaan seorang wanita ketika diberikan kepercayaan memiliki buah hati dari rahimnya sendiri. Semua wanita yang sudah menikah pasti mengharapkan buah hati tapi kadang keinginan kita tidak sejalan dengan kenyataan. Bersyukurlah kita yang sudah diberikan kepercayaan untuk memiliki buah hati dari rahim sendiri, jaga, rawat dan berikan yang terbaik untuk mereka karena banyak di luar sana yang menantikan nya. Banyak para pejuang garis 2 yang selalu berusaha berbagai cara untuk memiliki buah hati. Haidar Haira Sebagai perempuan MamaWie berharap kita saling support perempuan lain, jangan malah menjatuhkan mental dengan pertanyaan-pertanyaan “Kapan Hamil”, “Kapan Nambah Anak Lagi”, “Sudah bertahun-tahun nikah kok belum hamil”, “Kamu tidak subur yah, coba periksa ke dokter” . Pertanyaan-pertanyaan demikian yang menurut kita sepele tapi berpengaruh besar untuk mereka pejuang garis 2, bahkan parahnya dengan pertanyaan seperti itu bisa membuat pejuang garis 2 ini terganggu mentalny