Assalamualaikum...
Kali ini saya mau share sedikit soal konsep rejeki nih...
Kata orang tua jaman dulu, yang namanya rejeki, jodoh dan maut itu adalah rahasia Ilahi yang sudah ditetapkan. Bahkan jauh sebelum kita dilahirkan. Benarkah begitu...? Jika benar begitu, lalu buat apa kita susah-susah bekerja untuk mendapatkan rejeki, Toh rejeki itu sudah ditetapkan. Pertanyaan pertanyaan semacam ini seringkali terlintas dibenak kita bukan...?!
Alhamdulillah saya sudah mulai menemukan jawaban dari pertanyaan pertanyaan nyeleneh tersebut. Jadi ceritanya, Beberapa hari yang lalu, saya mendapat kiriman sebuah buku yang cetar banget dari seorang teman. Buku yang terlihat manis dengan sampul hitam dan tulisan berwarna emas tersebut bertajuk Aplikasi Pencari Rejeki karya Wusda Hetsa dan Achi TM.
Awalnya saya pikir ini adalah buku yang berisi seputar gadget dan aplikasi untuk mencari uang secara online, tapi ternyata saya salah besar. Buku setebal 208 halaman ini memang membahas soal bagaimana cara nya agar rejeki kita semakin lancar, namun bukan melalui aplikasi khusus. Aplikasi yang dimaksud dalam tajuk buku ini adalah Peng-ibaratan konsep rejeki pada aplikasi yang biasa akrab dengan keseharian kita.
Contohnya, seperti aplikasi google. Jika kehidupan kita bisa berjalan seperti google yang lebih memilih untuk mengembangkan cloud computing dibanding Operating System (OS) seperti yang dilakukan oleh Microsoft, niscaya hidup kita akan lebih terarah pastinya. Tau dong jaman sekarang cloud computing memang lebih bisa diandalkan dibanding operating system dalam mengolah data. Coba bayangkan berapa besar memori yang akan kita butuhkan untuk menyimpan seluruh data google kita jika tidak menggunakan sistem cloud computing ini.
Nah didalam buku ini saya menemukan banyak ibarat ibarat aplikasi lain juga yang mengubah mindset saya terhadap konsep rejeki yang biasa saya dengar. Di bab-bab awal, saya agak tersentil dengan ajakan untuk lebih mensyukuri apa yang kita miliki saat ini, karena rejeki bukan soal harta benda saja, tapi juga soal kesehatan, kehidupan, orang-orang baik disekeliling kita serta banyak hal lain lagi.
Setelah membaca buku ini saya lebih bersyukur lagi karena masih diberikan rezeki berupa kesehatan seluruh anggota keluarga, kehidupan yang di kelilingi oleh orang tua, suami, anak dan orang-orang yang sayang di sekeliling saya. Banyak pelajaran yang saya dapat setelah membaca buku ini.
Serunya lagi, kedua penulis ini benar benar pandai membawa saya masuk kedalam dunia rejeki versi mereka. Ada selipin cerita bersambung dan quotes quotes cantik juga loh di dalamnya. Pokoknya buku ini sukses bikin saya semangat lagi mencari rejeki deh...
Kali ini saya mau share sedikit soal konsep rejeki nih...
Kata orang tua jaman dulu, yang namanya rejeki, jodoh dan maut itu adalah rahasia Ilahi yang sudah ditetapkan. Bahkan jauh sebelum kita dilahirkan. Benarkah begitu...? Jika benar begitu, lalu buat apa kita susah-susah bekerja untuk mendapatkan rejeki, Toh rejeki itu sudah ditetapkan. Pertanyaan pertanyaan semacam ini seringkali terlintas dibenak kita bukan...?!
Alhamdulillah saya sudah mulai menemukan jawaban dari pertanyaan pertanyaan nyeleneh tersebut. Jadi ceritanya, Beberapa hari yang lalu, saya mendapat kiriman sebuah buku yang cetar banget dari seorang teman. Buku yang terlihat manis dengan sampul hitam dan tulisan berwarna emas tersebut bertajuk Aplikasi Pencari Rejeki karya Wusda Hetsa dan Achi TM.
Awalnya saya pikir ini adalah buku yang berisi seputar gadget dan aplikasi untuk mencari uang secara online, tapi ternyata saya salah besar. Buku setebal 208 halaman ini memang membahas soal bagaimana cara nya agar rejeki kita semakin lancar, namun bukan melalui aplikasi khusus. Aplikasi yang dimaksud dalam tajuk buku ini adalah Peng-ibaratan konsep rejeki pada aplikasi yang biasa akrab dengan keseharian kita.
Contohnya, seperti aplikasi google. Jika kehidupan kita bisa berjalan seperti google yang lebih memilih untuk mengembangkan cloud computing dibanding Operating System (OS) seperti yang dilakukan oleh Microsoft, niscaya hidup kita akan lebih terarah pastinya. Tau dong jaman sekarang cloud computing memang lebih bisa diandalkan dibanding operating system dalam mengolah data. Coba bayangkan berapa besar memori yang akan kita butuhkan untuk menyimpan seluruh data google kita jika tidak menggunakan sistem cloud computing ini.
Nah didalam buku ini saya menemukan banyak ibarat ibarat aplikasi lain juga yang mengubah mindset saya terhadap konsep rejeki yang biasa saya dengar. Di bab-bab awal, saya agak tersentil dengan ajakan untuk lebih mensyukuri apa yang kita miliki saat ini, karena rejeki bukan soal harta benda saja, tapi juga soal kesehatan, kehidupan, orang-orang baik disekeliling kita serta banyak hal lain lagi.
Setelah membaca buku ini saya lebih bersyukur lagi karena masih diberikan rezeki berupa kesehatan seluruh anggota keluarga, kehidupan yang di kelilingi oleh orang tua, suami, anak dan orang-orang yang sayang di sekeliling saya. Banyak pelajaran yang saya dapat setelah membaca buku ini.
Serunya lagi, kedua penulis ini benar benar pandai membawa saya masuk kedalam dunia rejeki versi mereka. Ada selipin cerita bersambung dan quotes quotes cantik juga loh di dalamnya. Pokoknya buku ini sukses bikin saya semangat lagi mencari rejeki deh...
Versi rezeki yang menarik.inspiratif.jadi semangat di kala down
BalasHapusSeharusnya kita bersyukur di kala down
Hapussemoga bisa mencoba dan mendalami jg ya ...heee
BalasHapusAmien sama-sama belajar kita
HapusSaya suka sama quotes nya, jadi menambah #SemangatCiee...
BalasHapusSaya juga suka sekali mba
HapusRejeki kalau dijemput dg benar insyaalah jadi berkah
BalasHapusSetuju banget
HapusMas
rejeki itu tidak cuma uang ya mba...
BalasHapusBenar sekali, bahkan teman seperti dirimu juga rejeki buat aku mba
Hapusaplikasi yang hanya butuh upgrade dari dalam diri kita ya..
BalasHapusBenar sekali mba memang semua kembali lagi ke diri sendiri
HapusPikiran kita sama, menyangka isi bukunya tentang teknologi. 😂😂
BalasHapusBukunya bikin kita jadi intropeksi
BalasHapusBuku yang penuh dengan siraman hati
BalasHapusBukunya menarik konsepnya. Mengajak seolah kita adalah smartphone. Isinya juga bagus banget
BalasHapus